CIREBON – Taekwondo Indonesia (TI) Jawa Barat berencana menghentikan sementara Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON, pekan depan. Namun demikian, belum diketahui pasti bagaimana teknis pemulangan para atlet di tengah larangan mudik nasional yang diterapkan pemerintah pusat.
Saat wabah virus corona mulai menyebar di wilayah Jawa Barat, TI Jawa Barat terus berupaya melanjutkan program kerja mereka. Camp latihan di Kota Bandung tidak dibubarkan. Para atlet dikarantina di mes atlet dan terus menjalani latihan reguler mereka di Aula KONI Jawa Barat, Jalan Pajajaran, Kota Bandung.
Termasuk di antara para taekwondoin terbaik Jawa Barat itu adalah tiga taekwondoin asal Kota Cirebon. Mereka adalah, Mochammad Alfin Febriana, Muhammad Arrifat Dhivanagara dan Syifa Indah Syafira. Mereka adalah atlet-atlet unggulan proyeksi PON XX di Papua yang pelaksanaannya diundur hingga tahun depan.
Setelah pemerintah pusat mengumumkan penundaan jadwal PON dari Oktober 2020 menjadi Oktober 2021, TI Jawa Barat mulai mempertimbangkan kembali rencana pemulangan atlet. Selasa malam, induk organisasi cabang olahraga (cabor) bela diri asal Korea itu menggelar rapat terbatas dengan KONI Jawa Barat.
Sayang, belum ada pernyataan resmi dari TI. Radar Cirebon berusaha mencari keterangan lewat Sekretaris Umum TI Jawa Barat, Divie. Namun jawabannya belum berhasil didapat. Sementata itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) TI Kota Cirebon, Suwiriyadi mengungkapkan, pekan depan para atlet akan dipulangkan.
“Saya berhasil komunikasi dengan Pak Divie, Rabu siang (29/4). Kabarnya, pemulangan atlet akan dilakukan pekan depan. Kemungkinan tanggal 9 Mei. Tapi belum jelas seperti apa teknis pemulangannya,” tutur Suwiriyadi.
Suwiriyadi berharap, TI Jawa Barat menemukan cara terbaik untuk mengatasi peraturan pemerintah pusat terkait larangan mudik. Sehingga kepulangan Alfin dan kawan-kawan ke Cirebon tidak terhambat. “Semoga bisa pulang sesuai jadwal. Saya berharap para atlet bisa merayakan lebaran bersama keluarga di Cirebon,” ungkapnya. (ttr)