RADARCIREBON.ID-Tanda diterimanya puasa ramadhan merupakan bentuk muhasabah diri terhadap amal ibadah yang telah di lakukan selama bulan Ramadhan.
Tanda diterimanya puasa ramadhan merupakan hak prerogatif Allah Ta’ala atas segala amalan yang telah dilakukan hamba Nya.
Sebagai hamba yang beriman, kita hanya menjalankan perintah Allah Ta’ala dengan sebaik-baiknya penuh iklas, itiba kepada Nabi dan berserah diri kepdaNya, berharap dapat diterima amal sebagai bekal kelak di akherat.
Baca Juga:JANGAN KELIRU! Ini Cara Merayakan Idul Fitri Yang Nabi Ajarkan Nomor 4 Jauhi TabarujCatat! Adab Shalat Idul Fitri, Nomor 1 Memakai Pakaian Yang Terbaik
Berikut tanda diterimanya puasa ramadhan dijelaskan dalam beberapa hadis sebagai berikut;
1.Dimudahkan Untuk Melakukan Amal Kebaikan Selanjutnya
Tanda diterimanya puasa ramadhan dan amal lainnya adalah Allah Ta’ala beri kemudahan kepada hambanya, untuk melakukan amal soleh dan diberi taufik hingga ia istiqamah dalam melaksanakan ibadah tersebut selanjutnnya.
إن من علامةِ قبول الحسنة، الحسنة بعدها
“Sesungguhnya diantara alamat diterimanya kebaikan adalah kebaikan selanjutnya”
Dalam dalil yang lain diterangkan oleh Ibnu Rajab Al-Hambali mengatakan,
“Membiasakan puasa setelah puasa Ramadhan merupakan tanda diterimanya amal puasa di bulan Ramadhan. Sesungguhnya Allah jika menerima suatu amal hamba, maka Allah beri ia taufik untuk melakukan amal shalih setelahnya.”
2. Menjadi Lebih Baik Agamanya
Diantara tanda diterimanya puasa ramadhan dan amal shaleh lainnya adalah keadaan agama seseorang menjadi lebih baik, lebih bersemangat dalam ibadah setelah bulan ramadhan.
Karena kebaikan akan mengajak kepada kebaikan (selanjutnya) dan amal shalih akan mengajak pada amal shalih lainnya.
3. Dijauhkan Dari Perbuatan Maksiat
Tanda diterimanya puasa ramadhan selanjutnya adalah Allah akan mudahkan seseorang untuk menjauhi perbuatan yang mengandung dosa dan maksiat.
Orang yang beriman senantiasa akan menjaga amalnya ketika menjalankan puasa dan amal lainnya selama Bulan Ramdhan, karena puasa merupakan ibadah yang dirasa cukup berat karena harus meninggalkan makan, minum, dan syahwat terhadap istrinya di siang hari.