Tantangan PDBI Makin Berat

0 Komentar

CIREBON – Ketua Umum PDBI Jawa Barat, Gatut Susanta mengungkap sejumlah kesalahan pembinaan atlet drum band yang kerap terjadi di beberapa daerah. Menurut dia, masih banyak orang yang menganggap drum band sebatas parade musik. Karena itu, gagal menerapkan program latihan.
Menurut Gatut, masih banyak yang gagal paham mengenai pembinaan atlet drum band. Karena ada unsur musik dalam olahraga ini, beberapa klub hanya fokus pada peningkatan skill bermusik atlet-atletnya. Padahal, kekuatan fisik adalah sisi lain yang dominan dalam olahraga ini.
“Karena lombanya menggunakan alat musik, jadi 90 persen pelatihnya itu ya pemusik. Padahal, drum band itu olahraga yang sangat menguras fisik. Bayangkan saja, harus adu cepat dengan jarak ratusan sampai ribuan meter sambil memainkan alat musik,” ungkapnya di Aula KONI Kota Cirebon, belum lama ini.
Karena itu, Gatut mengimbau pelatih drum band di Kota Cirebon lebih terbuka dengan pengetahuan dan pengalaman baru. Dia menyarankan agar PDBI Kota Cirebon memperbanyak pelatih berlisensi. Dia juga ingin agar PDBI bekerja sama dengan cabor atletik dalam peningkatan mutu fisik atlet-atletnya.
Untuk membangun tim dari nol, Gatut menyarankan dua pilihan. Pertama, merekrut atlet yang sudah memiliki kemampuan memainkan alat musik lalu digenjot dengan latihan fisik. Atau, merekrut atlet dengan fisik yang bagus, lalu digeber dengan program latihan musik. “Seperti Kota Cirebon, ini kan memulai kembali dari nol,” ujarnya.
“Saya harap di bulan Oktober, PDBI Kota Cirebon sudah memiliki tim, baik di sektor putra maupun putri. Tim itu harus segera dipersiapkan menuju kualifikasi Porda Jabar 2022 yang akan kami laksanakan pada pertengahan tahun 2021 mendatang,” imbuhnya.
Gatut juga mengungkapkan bahwa persaingan di Jawa Barat semakin ketat. Jumlah daerah yang akan mengikuti babak kualifikasi (BK) Porda juga lebih banyak. Dan, kualitasnya lebih merata. Di Wilayah III Cirebon saja, Gatut menyebut, Indramayu dan Kabupaten Cirebon sebagai pesaing yang tidak boleh dianggap enteng.
“Dulu hanya ada 12 daerah di BK. Untuk BK Porda mendatang akan ada 18 daerah. Jadi, lebih banyak tim yang bersaing. Sedangkan yang lolos ke babak utama hanya 8 tim. Kota Cirebon harus bisa menjawab tantangan itu. Apa tidak malu kalau pulang dari Porda tidak membawa apa-apa?” pungkas Gatut.

0 Komentar