Warga GSP Desak Hentikan Pekerjaan Malam Hari Pembangunan Gedung Siber IAIN Syekh Nurjati Cirebon

pekerjaan-malam-hari
Warga GSP Kelurahan Karyamulya Kota Cirebon melakukan pertemuan untuk mendesak penghentian pekerjaan malam hari proyek gedung Siber IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Minggu (3/9). Foto: Iman/Radarcirebon.id
0 Komentar

“Kami selalu berupaya melakukan langkah prosedural dalam menyampaikan aspirasi dengan jalan damai, dan menahan hal-hal yang anarkis,” ujarnya.

Namun, kata Jubaedi, warga merasa tidak dihargai ketika upaya penyampaikan aspirasi secara prosedural dan damai tidak diindahkan.

“Apa yang menjadi kendala sampai kesepatan bersama dilanggar? Kami minta pihak-pihak terkait untuk mendengarkan aspirasi warga,” tandasnya.

Baca Juga:Inilah 7 Manfaat Air Mawar, Poin Pertama sebagai Toner Alami untuk Kulit Wajah Glowing, Caranya MudahJalan Rusak Sepanjang Kreyo-Danawinangun, Kabid Bina Marga Cirebon: Tenang Saja, Perbaikan di 2024

Ditegaskan Jubaedi, pihaknya akan mengawal aspirasi warga ini sampai poin-poin yang sudah disepekati dan ditandatangani di atas materai itu, dilaksanakan pihak-pihak terkait.

Sementara itu, salah seorang warga Bambang Sudrajat SH MH mengaku prihatin, langkah-langkah damai dan prosedural warga untuk menyampaikan aspirasi tidak direspons dengan tindakan nyata di lapangan.

Sehingga, warga juga sudah berkirim surat terkait keberatan pekerjaan malam hari proyek Gedung Siber Syekh Nurjati Cirebon kepada Kejaksaan Negeri, Kepolisian dan Pemda Kota Cirebon.

“Kita menempuh jalur yang benar, kita tidak ingin jalur serabutan dalam menyampaikan aspirasi warga, tetapi saya prihatin hingga saat ini tidak digubris,” ujar mantan Stafsus Kejaksaan Agung ini.

Sementara itu, Ketua RT 6 GSP, Hj Ecin Kuraesin SH menyampaikan keluh kesah warganya yang terdampak langsung pembangunan Gedung Siber.

Menurut Ecin, berdasarkan pengakuan warga RT 6 yang suaminya meninggal dunia karena sakit, sebelum meninggal tidak bisa istirahat tidur saat malam hari karena terganggu bunyi bising proyek.

“Kalau meninggal dunia tentu itu sudah takdir, tapi warga saya yang sakit sebelum meninggal berdasarkan pengakuan istrinya, tidak ada bisa istirahat, tidak bisa tidur karena terganggu pekerjaan pada malam hari,” ujar Ecin.

Baca Juga:Resmikan Rumah Layak Huni di 12 Lokasi, Kapolres Indramayu: Insya Allah Program Ini akan BerlanjutBIKIN KAGET! Belum Seumur Jagung, Jabatan Ketua Bawaslu Kabupaten Indramayu Mendadak Berganti

“Kami menyampaikan jeritan warga kami. Sebenarnya selain suara bising saat pekerjaan malam hari, warga juga mengeluhkan debu proyek, sudah berupa serbuk lebih kasar lagi. Monoh maaf pada petinggi IAIN untuk punya perasaan, kami warga menjerit, apalagi warga yang sakit tidak bisa istirahat,” lanjutnya.

0 Komentar