Warga Kutiong Wanacala Kota Cirebon Datangi DPRD, Ini yang Mereka Tuntut

BERSITEGANG: Ratusan warga yang bermukim di eks pemakaman Bong China Kutiong, RW 08 Wanacala, Kelurahan Harjamukti, Kota Cirebon, mendatangi gedung DPRD Kota Cirebon, Senin (23/3/2023). --FOTO: ANDI AZIS MUHTAROM/RADAR CIREBON
BERSITEGANG: Ratusan warga yang bermukim di eks pemakaman Bong China Kutiong, RW 08 Wanacala, Kelurahan Harjamukti, Kota Cirebon, mendatangi gedung DPRD Kota Cirebon, Senin (23/3/2023). --FOTO: ANDI AZIS MUHTAROM/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Ratusan warga yang bermukim di eks pemakaman Bong China Kutiong, RW 08 Wanacala, Kelurahan Harjamukti, Kota Cirebon, mendatangi gedung DPRD Kota Cirebon, Senin (23/3/2023). Warga Kutiong menuntut hak mereka.

Kedatangan warga Kutiong dari kawasan Bong China tersebut, ingin meminta kejelasan atas status mereka dalam menempati tanah dan bangunan di kawasan tersebut.

Warga Kutiong datang ke DPRD, karena, yang menempati tanah dan bangunan di area pemakaman Kutiong Wanacala tersebut seringkali didatangi oleh pihak-pihak tertentu.

Baca Juga:Baru 14 Persen Objek Pajak di Kota Cirebon Terpasang Tapping Box, Khawatir Pajak BocorPinjaman Pemkot Cirebon Belum Cair, Kontraktor Minta Tunda Bayar Diselesaikan Tanggal Segini

Bahkan warga Kutiong dijanjikan angin segar untuk bisa memeroleh hak kepemilikan atas tanah yang ditempati mereka.

Yang terbaru, beberapa bulan lalu, warga Kutiong didatangi oleh pihak dari Perkumpulan Badan Amal dan Kematian Tjirebon atau Perkumpulan Bakti.

Warga Kutiong sempat diminta mengisi kuisioner dan membuat pernyataan bahwa lahan di kawasan tersebut adalah milik Perkumpulan Bakti.

Sehingga, dalam kedatangan warga kali ini, ada keinginan dari sejumlah warga untuk mencabut kembali pernyataan yang sudah dibuat sebelumnya. Karena beberapa warga mengaku saat membuat pernyataan tersebut dalam kondisi tertekan.

Koordinator warga, Uli Jajuli mengatakan, kedatangan mereka ini murni untuk keoentingan ke depannya, agar pemerintah bisa memberikan solusi atas persoalan yang dialami selama ini.

“Kita tidak mau ada tendensi dari pihak manapun. Kami ingin, ke depan, ada kejelasan status kami. Karena, di situ ada perputaran uang yang luar biasa. Dari mulai sporadis, dan lain sebagainya. Kita tunggu dari gugus tugas seperti apa,” ungkapnya.

Menanggapi keinginan warga yang ingin mencabut kembali pernyataan atau pengakuan yang telah dibuat kepada pihaknya, ketua Perkumpulan Bakti Hary Saputra Gani mengaku tidak mempersoalkan adanya pencabutan pernyataan tersebut.

Baca Juga:Stadion Bima Cirebon Ingin Berskala Nasional, Butuh Biaya Rp137 MiliarAplikasi Pemkot Cirebon Pinjam ke Bank Belum Lengkap, Ini Sebabnya

“Yang mencabut dukungan tidak akan masuk dalam list. Dari 340 lebih tanah dan bangunan. Diinventarisir lagi, siapa yang mau cabut, kita akan data, jangan berdiri di dua kaki. Mau ditolong, tapi jangan nyolong,” ujarnya.

0 Komentar