Waspada DBD, Bersihkan SPAL

Waspada DBD, Bersihkan SPAL
CEGAH DBD: Pemdes Kertasemaya bersama puluhan warga melakukan pengurasan SPAL di Blok Rengaspayung, kemarin. Foto: Anang Syahroni/Radar Indramayu
0 Komentar

 
KERTASEMAYA- Selain pandemi virus corona yang belum selesai, di musim pancaroba ini masyarakat juga dihantui penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Untuk menekan korban akibat DBD, Pemdes Kertasemaya bersama warga membersihkan saluran pembuangan air limbah ( SPAL) di Blok Rengaspayung, Selasa (7/7).
Bahkan, tim kesehatan dari Puskesmas Kertasemaya ikut terjun memberihkan SPAL dan sampah yang terdapat genangan air tempat berkembang biak nyamuk DBD.
Kuwu Kertasemaya Novanita di dampingi Sekdes Kertasemaya Widy Santosa mengatakan,  penyakit DBD menjadi perhatian pemerintah desa pasca ada warganya yang terjangkit DBD. Sehingga, dibutuhkan tindakan cepat untuk memutus penyebaran nyamuk pembawa penyakit DBD.
“Bukan saja corona, DBD juga perlu diwaspadai oleh warga, karena bahaya jika tidak diantisipasi dengan menjaga lingkungan,” katanya.
Untuk saat ini, lanjut Novi, pemdes sudah mengagendakan beberapa kegiatan untuk mengantisipasi penyakit DBD, seperti membersihkan SPAL serta melakukan penyisiran tempat yang berpotensi sebagai tempat berkembang biak nyamuk dan melakukan fogging.
Selain itu, kata Novi, pemdes juga memberikan imbauan kepada warga agar selalu waspada terhadap serangan nyamuk pembawa penyakit DBD. Warga pun diminta proaktif melakukan langkah pemberantasan sarang nyamuk dengan cara menguras dan membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur sampah kaleng yang berpotensi menjadi penyebaran nyamuk aedes aegypti.
“Terutama jaga kebersihan lingkungan terapkan 3M, menguras, menutup penampungan air, dan mengubur sampah yang berpotensi air menggenang,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Blok Rengaspayung Tambrin mengatakan, DBD menjadi penyakit yang berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian jika tidak diatasi dengan cepat.
Sejumlah langkah yang dilakukan pemerintah desa, kata Tambrin, diharapkan dapat mencegahan penyabaran nyamuk aedis aegypti pembawa penyakit DBD. “Warga ikut menjaga kebersihan lingkungan, bersama-sama melakukan langkah pencegah penyakit DBD, jangan sampai lalai memperhatikan kebersihan lingkungan,” ujarnya. (oni)  

0 Komentar