Waspada Demam Berdarah, Kader Jumantik harus Diaktifkan Lagi

Waspada Demam Berdarah, Kader Jumantik harus Diaktifkan Lagi
FotoshopTofs/pixabay/ Gambar oleh Welcome to all and thank you for your visit ! ツ dari Pixabay
0 Komentar

MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID – Masyarakat diimbau harus antisipasi memasuki musim penghujan.

Ketua Forum Majalengka Sehat (Format) Uju Juhara SPd mengimbau kepada puskesmas harus segera memberikan penyuluhan kepada masyarakat melalui kader-kader kesehatan yang ada di tingkat RW.

“Untuk mengantisipasi jumlah peningkatan seiring siklus Demam Berdarah Dengue (DBD) lima tahunan, tentu harus diaktifkan lagi kader Jumantik. Memang siklus itu ada siklus naik turun. Kami juga berupaya mengantisipasi agar jumlah tidak meningkat melalui sosialisasi kepada masyarakat,” katanya, Rabu 11 Januari 2023.

Uju berpendapat jika kader jumantik jarang mendapatkan sentuhan dari Dinas Kesehatan (Dinkes). Pihaknya meminta kepada Dinkes melalui bidang terkait untuk segera turun ke lapangan guna mengantisipasi musim hujan ini. Pasalnya potensi peningkatan nyamuk akan semakin banyak, karena antisipasi yang lambat.

Baca Juga:Konflik Tanah dengan TNI AU di Desa Salawana, DPRD Majalengka Turun TanganGedung SDN Waringin III Rusak, Padahal sudah Lama Diajukan Perbaikan    

“Tahun ini kami kembali bersama masyarakat melakukan antisipasi dan berupaya hadir kembali di tengah tengah masyarakat,” imbuhnya.

Menurut Uju, kader posyandu sebagai juru pemantau jentik (jumantik) juga harus rutin memantau ke rumah-rumah warga.

Kader jumantik juga dituntut memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti dimulai dari lingkungan rumah masing-masing.

Masyarakat bisa menerapkan 3M plus untuk mencegah penyebaran nyamuk aedes aegypti tersebut.

Di antaranya dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan kolam penampungan, juga mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi tempat bersarangnya jentik nyamuk.

“Sementara plusnya bisa menanam pohon anti nyamuk seperti lavender atau rosemary. Jadi nggak hanya satu macam pencegahannya tapi multi upaya juga,” katanya.

Ditambahkan, kasus tertinggi DBD terjadi saat puncak musim hujan antara Januari dan Februari dalam siklus setiap tahunnya.

Baca Juga:Jembatan Gantung yang Miring Karena Banjir sudah Bisa Dilalui, Tapi hanya untuk Ini Saja….Guru RA di Kecamatan Panyingkiran Ikuti Pelatihan Kurikulum Merdeka  

Dia berharap masyarakat tidak lalai dan ikut mencegah berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti dari mulai rumahnya masing-masing. (ono)

0 Komentar