17 Tim Medis Wilayah III Diisolasi

Kepala-Dinas-Kesehatan-Indramayu-dr-Deden-Boni-Koswara
BERTAMBAH LAGI: Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu, dr H Deden Bonni Koswara. FOTO: DOKUMEN/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

CIREBON- Para tenaga medis yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 berisiko terpapar. Data pekan lalu hingga Senin (13/4), setidaknya ada 17 tenaga medis di Wilayah III Cirebon yang kini diisolasi. Bahkan ada yang sejak kemarin dirawat dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) karena menunjukkan gejala klinis mirip Covid-19.
Data yang diterima Radar Cirebon, satu tenaga medis di Kabupaten Cirebon berstatus PDP. Yang bersangkutan dirawat dan tengah menjalani isolasi di salah satu rumah sakit di Kabupaten Cirebon. “Ada tenga medis yang saat ini dirawat, menjalani isolasi. Ini tenaga medis pertama (pertama di Kabupaten Cirebon, red) yang dirawat saat pandemi corona,” ujar Kadinkes Kabupaten Corebon Hj Eni Suhaeni SKM MKes, kemarin.
Dia mengatakan tenaga medis yang dirawat tersebut merupakan seorang perawat. Dikatakan Eni, perawat tersebut bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Cirebon dan dirawat karena mengalami gejala klinis. “Masih diobservasi. Belum keluar hasil pemeriksaannya. Mudah-mudahan negatif Covid-19,” ucapnya.
Sebelumnya, Jumat lalu (10/4), ada 15 tenaga medis di Indramayu harus diisolasi setelah menangani seorang pasien positif Covid-19. Mereka diisolasi selama 14 hari di ruang Kijang Kencana 1 RSUD Indramayu. “Ruangan Kijang Kencana 1 saat ini kami khususkan sebagai tempat isolasi para tenaga medis yang pernah kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu dr Deden Bonni Koswara.
Seperti diketahui, pasien positif Covid-19 asal Kabupaten Indramayu merupakan seorang pria yang diketahui baru kembali dari Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Deden mengatakan pihaknya telah melakukan tracing (penelusuran) dan tracking (pelacakan) terhadap keluarga dan teman-teman dari pasien itu.
“Bersama dengan temannya, pasien pada tanggal 25 Maret 2020 pulang dan turun di Bandara Soekarno-Hatta menuju ke Indramayu menggunakan mobil sewaan dengan pengemudi dari Kabupaten Indramayu,” terang Deden.
Selanjutnya, pada tanggal 26 Maret 2020, lanjutnya, pasien memeriksakan diri pada salah satu tenaga kesehatan dengan keluhan panas, batuk, dan sesak. Sampai 27 Maret 2020, keluhan tersebut belum juga berkurang. Pasien lantas dirujuk ke RSUD Pantura MA Sentot Patrol yang kemudian dirujuk ke RSUD Indramayu sebagai rumah sakit rujukan Covid-19. Pasien kemudian dinyatakan positif terjangkit Covid-19 setelah menjalani tes swab.

0 Komentar