19 Pegawai RSUD ’45 Positif Corona

IDG-RSUD-45-Kabupaten-Kuningan
Suasana di depan IGD RSUD 45 Kabupaten Kuningan.
0 Komentar

Namun demikian, kata Agus, temuan cluster baru ini tidak menjadikan pelayanan RSUD ’45 Kuningan ditutup. Hanya saja, ada beberapa kebijakan rumah sakit yang membatasi aktivitas pengunjung untuk meminimalisir terjadi penularan.
“Saya sudah menanyakan ke Direktur RSUD ’45 dr Deki terkait hal ini. Dan memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan. Tetapi ada beberapa pembatasan dan pengaturan jadwal serta aturan untuk mencegah penularan. Di antaranya pembatasan aktivitas masyarakat umum yang tidak berkepentingan dilarang masuk, membatasi penunggu pasien rawat inap hanya seorang saja, membatasi jumlah pasien rawat jalan dan jam besuk ditiadakan. Selain itu, jadwal pelayanan poliklinik juga diatur ulang,” beber Agus.
Dengan kasus terbaru ini, menjadikan kasus Covid-19 dalam pengawasan di Kabupaten Kuningan melonjak dari delapan kasus menjadi 27 kasus. Total terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 70 kasus, sembuh 41 orang dan dua orang meninggal dunia.
Sementara itu, kepada sejumlah media di dalam forum diskusi WA grup media Corona, Direktur RSUD 45 Kuningan, dr Deki Syaefullah menjelaskan, hingga saat ini, RSUD 45 tidak dilakukan penutupan. Hal itu berdasarkan adanya masukan yang disampaikan dari Ketua IDI/tim Covid-19 dan Dinkes Kuningan.
“Kalau RSUD 45 ditutup, saya sih senang. Cuma kita RSUD 45 kan RS rujukan. Kasihan masyarakat Kuningan yang dirujuk dari RS swasta, masa harus ke Cirebon. Kami sudah berpikir matang supaya (RSUD 45) tetap buka layanannya, dengan segala pertimbangan,” jelasnya.
Terkait sejumlah kantor layanan masyarakat seperti Puskesmas dan Balai Desa yang sempat ditutup sementara karena ada yang terpapar Covid-19, dr Deki menjelaskan, saat Puskesmas Sukamulya ditutup karena pertimbangan masih ada puskesmas yang lain. Begitu pun saat Desa Cikaso dilockdown, dengan pertimbangan orang yang terpapar dikhawatirkan menyebar ke yang lain.
“Kalau kita kan petugas Nakes-nya sudah dibekali APD level satu yang aman buat pribadi dan pasien, atau masyarakat yang berobat,” jelasnya. (fik/muh)

0 Komentar