CIREBON –
Alat berat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Cirebon
mencapai 50 unit dari 14 jenis alat. Sayangnya, tempat puluhan alat berat di
UPT Peralatan dan Perbengkelan (Latbeng) DPUPR
tersebut, kurang representatif.
Kepala
DPUPR Kabupaten Cirebon, Avip Suherdian MT melalui Kepala UPT Peralatan dan
Perbengkelan, R Tomy Hendrawan ST mengatakan, tahun ini pihaknya akan membangun
hanggar atau tempat penempatan alat berat dengan kapasitas 60 unit kendaraan, yang
ukurannya 20 meter x 40 meter.
“Untuk pagu anggarannya sebesar Rp2 miliar,” kata Tomy kepada Radar Cirebon, kemarin (1/3).
Baca Juga:Buruh dan Petani Bakal Kepung PG SindanglautPelantikan Pengurus PC Fatayat NU Kabupaten Cirebon
Dia
menyampaikan, sebagai kuasa pengguna barang milik daerah (BMD) ini tentu wajib
melakukan pengamanan dan bertanggung jawab secara sepenuhnya.
“Pengamanan
yang dimaksud adalah, pengamanan administrasi, fisik dan pengamanan hukum dan
tindak lanjut. Karena itu, pembangunan hanggar sangat dibutuhkan. Mengingat,
kondisi hanggar saat ini sudah sangat tidak layak digunakan,” paparnya.
Menurutnya,
dari 50 alat berat terbagi menjadi 14 jenis di antaranya, mesin gilas ada 21 unit
dengan kapasitas yang berbeda-beda mulai dari 6 – 8 ton, 8 – 10 ton dan 10 – 12
ton. Kemudian, Fibrator Roler sebanyak 12 unit, tyre Roler 1 unit, compressor 1
unit, dan Rubrication Truk 1 unit.
Selain
itu, road maintenance 2 unit, Asphal Spraver 1 unit, Exsavator 1 unit,
Bulldozer 1 unit, Jack Hammer 3 unit, dump truk 3 unit, Exsavator mini 1 unit,
compactor sakai 1 unit, dan Exsavator Komatsu 1 unit.
“14
jenis alat berat itu untuk mendukung pembangunan infrastruktur, baik milik
pemerintah daerah maupun swasta. Sekaligus memberikan sumbangsih untuk Pendapatan
Asli Daerah (PAD) Kabupaten Cirebon,” paparnya.
Dia
menambahkan, untuk capaian target retribusi di UPT Peralatan dan Perbengkelan
tahun 2016 lalu, melebihi target yakni 119,37 persen atau dari target
Rp430.728.600, realisasinya mencapai Rp514.169.400.
Sedangkan,
di tahun 2017 dari target Rp400.253.700 realisasinya mencapai Rp440.998.600
atau 110,18 persen. Di tahun 2018, dari target Rp428.575.000 realisasinya
mencapai Rp448.315.120 atau 104,61 persen.
Baca Juga:Bupati Imbau Warga Tak Sembarang Buang Sampah35 Rumah Diterjang Puting Beliung
Tahun
2019, dari target Rp432.862.100, realisasinya mencapai Rp462.375 200 atau
106,82 persen. Di tahun 2020, dari target 440.467.500 baru terealisasi
Rp34.404.460 atau 7,81 persen. “PAD yang dihasilkan dari kita setiap tahun
terus mengalami peningkatan,” imbuhnya.
Mantan
Kepala Seksi Desain Teknik Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Kabupaten