CIREBON-
Sebanyak 14 pelajar SMK yang diduga akan melakukan tawuran terjaring Polsek
Lemahwungkuk, Jumat sore (6/3). Polisi pun memberikan pembinaan agar para
pelajar itu tak mengulangi lagi aksi-aksi yang kerap meresahkan warga, bahkan
menimbulkan korban jiwa maupun luka.
Pembinaannya dengan
mengajak mereka melakukan salat dan mendegarkan tausiyah. Para pelajar baru
bisa dipulangkan pada pukul 21.00. “Ada 14 pelajar yang terjaring operasi
penyakit masyarakat (pekat) yang diduga akan melakukan tawuran di sekitar Gambirlaya
Selatan depan salah satu lokasi futsal,” kata Kapolres Cirebon Kota AKBP
Syamsul Huda melalui Kasubag Humas Iptu Ngatidja.
Kasubag menjelaskan,
sejumlah siswa dari salah satu SMK yang saat itu hendak bermain futsal, bertemu
siswa dari SMK lainnya. Mereka saling adu mulut dan hendak saling menyerang.
Untungnya, polisi yang kebetulan melintas di lokasi kejadian, langsung mencegah
terjadinya tawuran.
Baca Juga:Bawang Putih China Dua Pekan Lagi Masuk RISungai Ciwaringin Meluap, Kabupaten Cirebon Banjir Lagi
Sebanyak 14 pelajar pun
digelandang ke Markas Polsek Lemahwungkuk untuk dilakukan pembinaan sampai
pukul 21.00. “Kami melakukan pembinaan mental dan rohani yaitu melaksanakan Salat
Asar berjamaah di aula Mapolsek Lemahwungkuk dilanjutkan memberikan pencerahan
dan pembinaan mental oleh Pak Kapolsek Lemahwungkuk Iptu Abdul Majid. Lalu
melaksanakan Salat Magrib berjamaah dilanjutkan dengan tausiah,” paparnya.
Selain itu, polisi juga mengundang para orang tua para pelajar tersebut untuk mendapatkan pengarahan. “Kita sudah sampaikan ke orang tua, pelajar ini kita bina dulu. Para siswa tersebut nanti dikembalikan kepada orang tuanya dengan melengkapi surat pernyataan tidak lagi melakukan tawuran, ditanda tangani siswa dan juga orang tua,” tandasnya.
CEGAH BERSAMA: Para orang tua juga dihadirkan ke Mapolsek Lemahwungkuk diajak bersama-sama mencegah tawuran pelajar. FOTO: HUMAS POLRES CIKO FOR RADAR CIREBON
Selain itu pihaknya juga
akan intens melakukan pembinaan langsung ke sekolah-sekolah. Yakni dengan melibatkan
para guru. Ngatidja menjelaskan, langkah-langkah tersebut diharapkan efektif
mencegah tawuran pelajar.
Seperti diketahui, aksi
tawuran para pelajar ini selalu saja terjadi di wilayah Cirebon. Terutama di
jalur by pass Kota Cirebon hingga
jalur Kedawung-Plered, Kabupaten Cirebon. Bahkan pada peristiwa Kamis sore