bahan bakar LNG memiliki volume yang lebih besar dengan kapasitas standar
tangki yang bervariasi hingga mencapai 450 liter untuk menempuh 1.000 km.
Guna mendukung inisiatif ini, GAGAS siap untuk membangun LNG
Refuelling Station yang rencananya akan di bangun di sejumlah titik di
sepanjang jalur logistik di pulau Jawa.
Menurut Muhammad Hardiansyah, Direktur Utama GAGAS, konversi
truk logistik ini menjadi key driver dalam pemanfaatan small scale LNG. Di
Pulau Jawa terdapat potensi konversi truk kargo maupun logistik berbahan LNG
sekitar 3.2 juta kendaraan truk di pulau Jawa sehingga memerlukan infrastruktur
dalam penyaluran bahan bakar LNG.
Baca Juga:Robbent, Robot Maskot Hotel BentaniTiga Kendaraan Tabrakan Beruntun di Gempol
Dalam kesempatan ini, Gemilang Tarigan Ketua Umum APTRINDO,
menjelaskan bahwasannya APTRINDO telah melakukan kajian terkait penggunaan gas
untuk alternatif bahan bakar transportasi truk. Bahan bakar gas dinilai
merupakan salah satu solusi dari permasalahan dalam penggunaan bahan bakar truk
logistik saat ini. Gas juga dipandang lebih efsien dan lebih bersih dari bahan
bakar lainnya.
APTRINDO berharap bahwa LNG dapat digunakan oleh truk-truk
milik para anggota APTRINDO. Sebagai gambaran, di Tanjung Priok terdapat 20.000
unit truk yang beroperasi dengan radius operasi sekitar 100 km dan estimasi
penggunaan bahan bakarnya sekitar 2.000 KL/ hari. “Dari analisis kami, terdapat
peningkatan populasi kendaraan logistik dari tahun ke tahun,” kata Gumilang
Tarigan.
Pertumbuhan jumlah truk ini, dapat meningkatkan kebutuhan
impor BBM dan subsidi energi. PGN memberikan solusi dengan konversi bahan bakar
menggunakan LNG. Jika konversi bisa dilakukan untuk 10.000 truk per tahun, maka
dapat menyerap pasokan LNG domestik sebesar 18.5 BBTUD.
Panggunaan LNG sebagai bahan bakar alternatif untuk truk
juga sudah diaplikasikan secara masif di Eropa, Amerika dan China. Manufaktur
truk yang telah memproduksi teknologi ini juga cukup banyak seperti SCANIA,
VOLVO, IVECO, ISUZU, FAM, dan SHACMAN.
Bagi PGN, kerjasama ini adalah moment yang sangat istimewa
karena dihadiri oleh stakeholder utama yaitu para pengusaha truk logistik,
regulator dan kementerian terkait. Maka dari itu, PGN memiliki motivasi yang
besar untuk kelangsungan kerjasama yang optimal bagi APTRINDO.