Bentrok Jam 2 Pagi Setelah Bertemu Kelompok Musuh

Bentrok Jam 2 Pagi Setelah Bertemu Kelompok Musuh
DIANGKUT: Empat pelaku tawuran salah satunya siswa SD diangkut ke Mapolsek Lemahwungkuk Minggu dini hari (8/3). FOTO: ISTIMEWA FOR RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON– Bentrok dua kelompok remaja terjadi di Jl Kesunean,
Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Minggu dini hari (8/3) pukul 02.00.
Mengejutkan, ada pelaku masih anak sekolah dasar (SD).

“Ada empat orang yang kami
amankan. Ada yang masih SD, SMP, dan ada satu yang sudah tidak sekolah. Jadi,
kita panggil orang tuanya untuk diberikan pembinaan dan penyuluhan. Kita
kembalikan kepada orang tua masing-masing,” kata Kapolres Cirebon Kota (Ciko) AKBP
Syamsul Huda melalui Kasubag Iptu Ngatidja, siang kemarin.

Polisi memang bergerak
cepat ke lokasi sehingga peristiwa itu tak meluas. Para pelaku bahkan kabur
setelah tahu iring-iringan kendaraan polisi menuju tempat kejadian perkara. Namun,
meskipun berusaha kabur, tetap saja ada yang diangkut polisi. Yakni empat orang
remaja itu.

Baca Juga:Eksekusi Lahan TPA Jangan Gagal LagiSMA Telkom Sekar Kemuning Lakukan PTS Online

Mereka langsung digelandang
ke Mapolsek Lemahwungkuk. “Pas anggota mau patroli, ada masyarakat yang
laporan. Anggota langsung bergegas ke lokasi. Para pelaku langsung kabur. Tapi
masih ada empat orang itu yang akhirnya diamankan,” papar Ngatidja kepada Radar
Cirebon
.

Hasil pemeriksaan, dua
orang berinisial MN (21) dan MA (12) asal Kecamatan Pekalipan dengan mengaku
dari kelompok @enjoyykorea_official dan
dua lainnya inisial AR (14) dan GP (16) asal Kecamatan Lemahwungkuk dengan
mengaku kelompok @enjoy_tengah08 Kesunean
Of Strong.

“Dari hasil pemeriksaan,
mereka mengaku kebetulan ketemu di lokasi kejadian. Karena saling kenal dengan
kelompok mereka yang dianggap musuh, sehingga mereka kemudian terlibat bentrok.
Tapi, bentrok itu hanya berlangsung sekitar 5 menit karena anggota Polsek
Lemahwungkuk langsung ke Iokasi kejadian,” tandas Ngatidja.

Kasubag juga menjelaskan
pihaknya sudah menggeledah dan melakukan pemeriksaan terhadap keempat remaja
itu. Hasilnya, tidak ditemukan benda yang dianggap mencurigakan dan dipastikan tidak
ada korban dalam peristiwa tersebut. “Sekali lagi, sudah dikembalikan ke orang
tua masing-masing. Kita berharap kejadian-kejadian seperti ini tak terulang
lagi,” ujar Ngatidja. (cep)

0 Komentar