Dua Karakteristik Banjir Kota Cirebon

Dua Karakteristik Banjir Kota Cirebon
Infografis Penyebab Banjir di Kota Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Curah
hujan di wilayah Cirebon dan sekitarnya masih tinggi dalam beberapa hari
mendatang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memerkirakan, kondisi
cuaca seperti ini berlangsung sampai dengan 10 Maret.

Untuk mengantisipasi bencana hidrologi, Pemerintah Kota
Cirebon menyiagakan dapur umum. Kepala Dinas Sosial Permberdayaan Peremluan dan
Perlindungan Anak (DSPPPA), Iing Daiman MSi mengatakan, dapur umum tersebut
sewaktu-waktu siap digunakan saat terjadi banjir.

“Personel Tagana kita siagakan turun ke lapangan. Buffer stock saat ini masih tetap ada
termasuk tenda dapur umum tetap berdiri,” kata Iing, kepada Radar Cirebon, Minggu (8/3).

Baca Juga:dr Boyke: Istri Harus Berani Bilang Tidak PuasSampel Artefak Situs Matangaji Diteliti di Laboratorium

Kebutuhan buffer stock
disiapkan untuk tahap awal 3 hari dengan asumsi minimal seribu jiwa terdampak
banjir. Ketersediaannya juga on call
dan secara umum terkendali.

Seperti diketahui, imbas dari curah hujan tinggi beberapa
wilayah di Kota Cirebon tergenang banjir. Dari penyebabnya terbagi dalam dua
jenis. Yakni, banjir karena kiriman air dari hulu dan luapan sungai di saluran
drainase primer. Dan yang kedua banjir akibat drainase yang tidak berfungsi
optimal.

Genangan akibat drainase ini kerap terjadi di Jl Cipto Mangunkusumo,
Jl Merdeka, Jl Pasuketan (area BAT), kawasan Pasar Balong dan Jl Nyi Mas
Gandasari (Prujakan). Kemudian RW 01 Gunungsari Baru, RT 05/09 Sasana Budaya,
RT 03 RW 07 Bedeng Batu, Kelurahan Pekiringan.

Berikutnya, Jl Pancuran Utara, RW 05 Sukasari, Gang Teng
Teng RW 07 Kelurahan Sukapura, RT 05 RW 06 Kebon Kelapa Barat, Kecamatan
Kejaksan.

Sementara wilayah yang kerap kebanjiran akibat luapan sungai
diantaranya, RW 06 Suradinaya Utara, Kelurahan Pekiringan, RW 09 dan RW 01
Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi. RW 02 dan RW 03 Kelurahan Kalijaga, RW 17
Kriyan Barat Kelurahan Pegambiran dan RW 09 Kampung Api-api Kecamatan
Lemahwungkuk.

Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota
Cirebon, Ir Agung Sedijono mengungkapkan, laporan dari Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas tinggi dan stabil
debit diperkirakan masih akan terjadi hingga tanggal 10 Maret.

KPBD juga aktif melakukan pantauan cuaca di hulu. Begitu
juga pemantauan di wilayah Kota Cirebon. Sehingga petugas dapat melakukan

0 Komentar