JAKARTA-Sebanyak 5.000 pasukan polri
disiagakan mengamankan sejumlah distrik di Mimika, Papua. Hal itu menyusul aksi
teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), sepekan belakangan.
Aksi teror
KKB yang teranyar adalah penembakan Komando Rayon Militer (Koramil) Jila,
Mimika, Senin (9/3), pukul 05.00 WIT. Akibat peristiwa tersebut seorang
prajurit TNI anggota Koramil Jila Sertu La Ongge, meninggal dunia. Personel TNI
Sertu La Ongge, anggota Koramil Jila, Senin, meninggal dunia sesaat setelah
dievakuasi ke Timika, akibat luka tembak yang dideritanya, diduga dilakukan
oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). “Memang benar anggota Koramil Jila
yang tertembak KKB meninggal sesaat akan dievakuasi ke Timika,” kata
Kapendam XVII Cenderawasih Kol Cpl Eko Daryanto, Senin (9/3).
Eko menyatakan,
dari laporan yang diterima korban sempat dievakuasi dengan menggunakan
helikopter milik TNI-AD. “Korban Sertu La Ongge mengalami luka di bagian
telinganya. Kini pihaknya tengah mengejar KKB yang menyerang Koramil,” katanya
lagi.
Baca Juga:Harga Gula Tembus Rp17 Ribu/KgBawaslu Temukan 237 Pelanggaran
Meski
demikian, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes
Asep Adi Saputra mengatakan, secara keseluruhan situasi di sejumlah distrik
Mimika berangsur normal. Masyarakat, sudah beraktivitas seperti biasa. “Namun
demikian, kewaspadaan jajaran TNI maupun Polri masih terus ditingkatkan,” katanya
di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (9/3).
Ribuan warga
dari sejumlah distrik yang mengungsi ke sejumlah lokasi di Mimika telah kembali
ke kediamannya. Kini, tersisa 800 pengungsi di Halaman Gereja Rehebot, Mimika.
“Kapolda Papua dan Wabup Timika sudah mengunjungi pengungsian dan memberikan
motivasi agar masyarakat tetap tenang dan mempercayakan kepada pihak kepolisian
dan TNI,” tambahnya.
Terkait
kabar pendudukan sejumlah distrik oleh KKB, Asep menjelaskan, saat ini sejumlah
distrik sudah dalam kendali. Ia beserta jajarannya mengaku bakal terus
memutakhirkan data terkini di Papua. Hal itu, katanya, guna menampik beredarnya
informasi sesat soal Papua yang beredar di khalayak. “TNI-Polri menilai terkait
informasi itu dan kami akan mempublikasikan kepada masyarakat terkait kebenaran
informasi supaya tidak terjadi distorsi. Ini tidak boleh dibiarkan, sementara
yang bersangkutan berada di luar negara kita. kami akan berkoordinasi lebih