Selain pembangunan infrastruktur,
Pemerintah Kabupaten Majalengka juga fokus melakukan pembangunan bidang
pariwisata. Kebijakan tersebut didukung oleh Pemprov Jawa Barat melalui Dinas
Perhubungan Jawa Barat yang memberikan bantuan mobil wisata yang dinamai
Motekar (Majalengka on Tourism Elok Kota Raharja).
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan
Majalengka, Ade Anung AMd LLAJ SSos MSi mengatakan status Motekar
saat ini masih pinjam pakai dari Dishub Jawa Barat. Pihaknya masih menunggu
pelimpahan dari Bupati Majalengka, setelah masa hibah 1 tahun. Namun pihak
Dishub memiliki rencana Motekar tersebut dikelola badan usaha, bisa ke Organda
atau HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia).
“Motekar merupakan hibah tahun
2019 dari Pemprov Jabar melalui Dishub Jabar. Semua kota dan kabupaten mendapat
bantuan ini, dan simbolis diserahkan ke delapan kota dan kabupaten,”
terang Ade.
Baca Juga:HPSN, DLH Bagi-Bagi Tong Sampah di CFDMantan Caleg PPP Dikumpulkan
Terkait keluhan beberapa sopir
angkutan umum yang merasa terganggu, Ade mengatakan Motekar nantinya akan
diintegrasikan dengan angkutan umum. Apalagi Motekar hanya bersifat city tour dan hanya melintas ke beberapa
ruas jalan. Meski demikian, pihaknya masih menunggu regulasi yang sesuai untuk
operasional Motekar. Saat ini pihak Dishub masih bertanggung jawab dalam hal
pemeliharaan dan perawatan.
Menurut Ade rute city tour diawali
dari Tourism
Information Center (TIC) di Pujasera, kemudian ke Jl
Ahmad Yani, Jl Siti armilah, Jl Abdul Halim, Panglayungan, check point di Taman
Raharja bunderan Munjul, Tugu Kecap, Tonjong, pasar Cigasong, Abdul Halim, dan
kembali ke TIC.
“Sekarang Motekar masih dipakai
untuk city tour atau layanan wisata kota sesuai permohonan. Simulasi perjalanan
menghabiskan waktu 45 menit perjalanan,” terang Ade.
Rute city tour menurutnya belum
sampai ke pedestrian Kadipaten, karena masih mempertimbangkan faktor keselamatan. Rute yang ditetapkan mempertimbangkan volume lalu lintas yang masih lengang.
Selain mengenalkan pedestrian dan
tama-taman yang dimiliki Majalengka, city tour dengan Motekar menurut Ade juga mengenalkan
gedung-gedung bersejarah seperti SMAN 2 yang dibangun tahun 1860 dan
bangunan-bangunan lain peninggalan Belanda. Selain itu juga pendopo Kabupaten
Majalengka dan tempat-tempat ikonik di Majalengka.