Jika ada elemen yang membutuhkan, diakui Ade bisa
meminjam yang diawali pengajuan dan syarat ketentuan berlaku. Rencananya Motekar ini akan melayani city
tour secara umum setelah regulasi dan berbagai persyaratan administrasi lainnya
dipenuhi.
Sementara
itu, dalam uji coba Motekar yang digelar pada Sabtu (7/3). Sekretaris Himpunan
Pramuwisata Indonesia (HPI) Majalengka, Topik Hidayat bertugas memandu uji coba mobil itu.
Dikatakan, Motekar akan melaju sekitar 20-40 km per jam, sehingga petugas bisa
menjelaskan tempat-tempat bersejarah dan ikonik di Majalengka. Rute yang ada
saat ini, lanjut dia, masih belum final dan sangat dimungkinkan untuk berubah.
Rute masih akan dikaji dan dievaluasi kembali.
“Apakah nanti start dan finish akan
tetap di depan gedung TIC atau di Taman Raharja dekat Bunderan Munjul, termasuk
tarif menaiki Motekar ini akan dikaji dan dirapatkan oleh tim yang berwenang
dari Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaaan,” tuturnya.
Baca Juga:HPSN, DLH Bagi-Bagi Tong Sampah di CFDMantan Caleg PPP Dikumpulkan
Pada
setiap trip, nantinya akan ada petugas dari Pramuwisata
yang memandu dan medampingi penumpang serta menjelaskan tempat dan
bangunan bersejarah di Majalengka. Motekar sendiri memiliki kapasita penumpang sebanyak 20 orang.
Seorang penumpang Motekar yang juga
jurnalis Media Galura, Ayank Rusmayanti mengaku cukup menikmati perjalan bersama
Motekar yang memakan
waktu sekitar satu jam. Menurutnya Mobil Motekar
bisa dijadikan sarana wisata, hiburan dan edukasi. Ayank berharap
pemandu wisata bisa lebih menarik dan mengetahui sejarah tempat- tempat bersejarah dan objek wisata yang ada
di Kabupaten Majalengka.
“Kami sangat megapresiasi Motekar
ini untuk mempromosikan wisata Majalengka dan menggaet pengunjung atau
wisatawan untuk datang ke Majalengka,” harapnya. (iim/ara)