ujarnya.
Pasien 1 dan 2 adalah
seorang perempuan berusia 31 tahun dan ibunya yang berusia 64 tahun berdomisili
di Depok, Jawa Barat. Keduanya dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso
Jakarta Utara sejak tanggal 1 Maret 2020.
Yuri menilai bahwa hasil
positif keduanya karena imunitas tubuh juga dapat dipengaruhi oleh kondisi
psikologis. “Mereka sekarang agak depresi akibat pernah mengalami hukuman
sosial yang besar akibat identitasnya terungkap. Sekarang mereka agak tertekan
dengan itu dan saya katakan dari awal faktor psikologis akan berpengaruh pada
status imunitas seseorang,” tambahnya.
Menurut Yuri, RSPI
Sulianti Saroso juga menyediakan psikiater untuk mendampingi keduanya. Sedangkan
untuk pasien 3 dan 4 kondisinya juga lebih bagus dari sebelumnya. “Pasien 3 dan
4 jauh lebih bagus kondisinya dari pada sebelumnya. Mereka ada permintaan ke
kami untuk memberikan garansi tidak akan mengumumkan nama mereka karena mereka
takut seperti yang terjadi pada kasus 1 dan 2,” jelasnya.
Baca Juga:Waspada Virus CoronaBalikin Iuran BPJS yang Sudah Dibayar
Sementara itu Direktur
RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengatakan pihaknya kembali nmenerima
seorang pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pada Minggu (8/3).
Sehingga menambah jumlah pasien yang dipantau terkait virus corona menjadi 10
orang.
“Pasien berjenis kelamin
laki-laki, masuk ke RSPI pada jam sebelas malam (23.00 WIB) melalui rujukan
salah satu rumah sakit swasta setelah tiga hari dirawat. Dia ada riwayat
perjalanan ke Jepang dan ada latar belakang kontak seperti pasien kasus 1,”
katanya.
Dijelaskannya, saat ini
kondisi pasien secara umum baik meski dengan suhu tubuh yang sedikit panas dan
disertai batuk, namun pasien tersebut masih bisa berkomunikasi dan sudah
dirawat di dalam ruang isolasi. “Gejalanya kurang lebih sama, seperti influenza.
Batuk, demam, sudah 3 hari mengalami (kondisi) itu dari rumah sakit yang
mengirim,” katanya.
Sementara Terkait makin
banyaknya warga yang terpapar virus corona, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco
Ahmad mengatakan pemerintah perlu menyiapkan anggaran khusus. “Pemerintah harus
terus melakukan sosialisasi tentang pencegahan dan juga perlu ada anggaran
tersendiri untuk mengatasi penyebaran Covid-19,” kata Dasco di Kompleks
Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Ia menilai anggaran khusus