JAKARTA-
Pemerintah terlalu fokus pada penanganan virus corona (Covid-19). Sementara
kasus demam berdarah dengue (DBD) yang lebih berbahaya seakan terabaikan. Sejak
awal Januari 2020 hingga 8 Maret sudah 100 pasien DBD meninggal. Terbanyak di
NTT dengan 23 orang meninggal, lalu Jawa Barat di urutan kedua dengan 15 pasien
tak tertolong.
Menteri Kesehatan Terawan
Agus Putranto mengatakan kasus demam berdarah di Indonesia, khususnya wilayah
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mencapai 2.711 orang dan telah
merengut 32 jiwa.“Ini sangat serius,”
kata Menkes Terawan di Kemenkes, Jakarta, Senin (9/3).
Dikatakannya, selain wabah
virus corona yang menyita perhatian banyak pihak, kasus DBD justru semakin
merenggut banyak korban dan harus menjadi fokus penanganan.“Kalau ini tidak diatasi dengan baik, akan membuat hal yang tidak
nyaman. Kita terlalu sibuk dengan corona. Inilah yang justru mematikan,
bayangkan dalam berapa hitungan bulan dan hari,” tegas Menkes Terawan.
Baca Juga:Bupati Ingatkan Kuwu Hati-hati Kelola Dana DesaPasien Cirebon; 1 Baru Pulang dari Singapura, 1 Bertemu Banyak Orang
Dari 2.711 kasus di NTT,
32 orang di antaranya meninggal, dengan kasus kematian terbanyak tercatat di
Kabupaten Sikka 14 kasus.Menkes
Terawanmengatakan masih belum
mengetahui secara pasti faktor lingkungan seperti apa yang meningkatkan jumlah
kasus di Kabupaten Sikka.
Terpisah, Direktur
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti
Nadia Tarmizi mengatakan jumlah kasus DBD secara nasional sudah mencapai 16.099
orang dengan kematian 100 orang di 29 provinsi.
“Jumlah kasus terbanyak
terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 2.711 kasus dengan kematian 32
orang. Kasus terbanyak dilaporkan dari Kabupaten Sikka sebanyak 1.195 orang
dengan kematian 14 orang. Jumlah ini akumulatif dari 1 Januari hingga 8 Maret
2020,” terangnya.
Dibeberkannya, selain NTT,
daerah yang berada pada zona merah yaitu Jawa Barat dengan jumlah pasien
meninggal 15 orang, dan Jawa Timur 11 orang.Untuk zona kuning di antaranya tujuh kasus kematian akibat DBD di Lampung,
empat di Jawa Tengah, tiga di Bengkulu dan tiga di Sulawesi Tenggara.
Kemudian masing-masing dua
kasus kematian di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah.Selain itu, masing-masing satu kasus