CIREBON – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (DSP3A), masih menunggu realisasi pembangunan selter untuk Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Rencananya, lokasi pembangunan selter di areal Gedung
Korpri. Namun hingga saat ini belum ada
tanda-tanda dimulainya proyek tersebut.
Kepala DSP3A, Iing Daiman MSi menjelaskan, tahun ini sudah
dialokasikan anggaran untuk pembangunaan selter sekitar Rp1 miliar. Ditargetkan
Agustus selesai pengerjaan proyek tersebut. “Kita masih menunggu proses
pembangunan karena anggarannya ada di Dinas PUPR,” ujar Iing, kepada Radar Cirebon, Selasa (10/3).
Baca Juga:Open Bidding Sekwan DipercepatNilai Penerimaan E-Samsat Jawa Barat 2019 lewat E-Commerce Capai Rp 406 Miliar
Diharapkan pekerjaan tersebut rampung sesuai target
waktunya. Sehingga keberadaan Selter PMKS ini bisa disegera difungsikan.
Rencananya, selter memiliki 4 kamar dengan 16 tempat tidur.
Keberadaannya, tidak sebatas rumah singgah sementara. Akan
tetapi ada proses pembinaan, melibatkan psikolog, pekerja sosial hingga tokoh
agama.
Kemudian, PMKS yang terjaring razia Satuan Polisi Pamong
Praja (Satpol PP) maupun kepolisian juga akan ditempatkan di fasilitas ini.
Mereka akan tinggal sementara paling lama 3 hari. “Selama 3 hari itu dikasih
pembinaan,” tuturnya.
Iing mengungkapkan, keberadaan Selter PMKS merupakan
konsekuensi Kota Cirebon sebagai kota transit. Posisinya strategis antara Jawa
Barat dan Jawa tengah. Sehingga mejadi magnet bagi PMKS datang ke Cirebon.
Hadirnya gelandangan, pengemis, dan seringnya tawuran antar
pelajar setelah ditelisik ternyata bukan warga Kota Cirebon. Karenannya perlu
pembinaan bagi mereka, termasuk menginbau ke masyarakat untuk tidak membeirkan
uang kepada pengemis di lampu merah atau di permepatan jalan. (abd)