Merebaknya
virus corona atau Covid-19 di Indonesia, membuat masyarakat waspada. Termasuk,
dalam hal mengkonsumsi makanan dan minuman. Banyak sektor yang kena imbas,
tetapi ada juga masyarakat yang ketiban berkah. Siap dia?
ANANG
SYAHRONI, Jatibarang
DIANTARA
yang diuntungkan dari pemberitaan corona adalah petani dan pedagang
rempah-rempah, terutama jahe merah.
Gara-gara
corona, jahe merah di pasar tradisional mengalami kenaikan sebesar Rp60 ribu/kg
dari harga sebelumnya Rp30 ribu/kg. Kenaikannya mencapai 100 persen. “Harga
saat ini Rp60 ribu per kilogramnya tapi barang masih ada, banyak yang nyari
juga. Selain harga jahe kencur juga mengalami kenaikan dari Rp25 ribu menjadi
Rp60 ribu per kilogramnya, tapi yang booming sekarang jahe merah,” ujar
pedagang Pasar Jatibarang, Satini (46) kepada Radar Indramayu, kemarin (9/3).
Baca Juga:Bawang Bombay Langka di PasaranHarga Jahe dan Temulawak Melonjak, Imbas dari Isu Merebaknya Virus Corona
Kenaikan
harga jahe di pasaran, semakin membuat senang Kelompok Wanita Tani (KWT)
Secawati Desa Krasak Kecamatan Jatibarang yang sedang mengembangkan budi daya
tanaman jahe merah. Menggandeng P4S Desa Krasak, KWT Secawati tengah
mengembangkan 1000 jahe merah untuk anggota dan ibu rumah tangga dengan
memanfaatkan lahan yang terbatas.
Ketua KWT
Secawati, Sumiyati menyebutkan, program tanam seribu tanaman jahe yang diprogramkan sebagai program kerja KWT,
adalah langkah KWT melihat prospek yang bagus akan jahe yang menjadi salah satu
bahan obat oleh perusahaan pembuatan obat, ataupun sebagai bahan jamu
tradisional. “Kandungan jahe dan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh,”
katanya.
Diakuinya,
jahe merah bisa jadi peluang usaha yang memiliki prospek bagus kedepannya.
“Sebelum merebak virus corona harga jahe merah sudah mahal, dengan informasi
yang masif saat ini harganya semakin naik. Semoga harga ini bisa bertahan
sehingga membantu penghasilan ibu rumah tangga,” ujarnya. (*)