MAJALENGKA –
Masyarakat di dua dusun, Desa Leuwikujang Kecamatan Leuwimunding merasa cemas adanya abrasi
susulan sungai Ciwaringin. Dua dusun itu yakni Dusun
Muara di RT 01 RW 01 dan Dusun Sumur Bandung RT 01 RW 05.
Informasi
yang dihimpun, beberapa
tahun lalu, area tanah permukiman di atas tanggul sungai tergerus abrasi. Namun itu tanah yang tergerus hanya beberapa meter saja. Namun derasnya aliran Sungai Ciwaringin
membuat longsor di dusun tersebut terjadi setiap musim hujan.
Salah
seorang warga, Ardi mengatakan lahan pertanian milik warga dan tanah Tempat Pemakaman Umum (TPU) sekitar dua hektar amblas
terbawa arus air sungai. Bahkan saat ini jarak antara pemukiman warga sekitar
dengan tebing hanya beberapa meter dari tanggul.
Baca Juga:Rp120 Miliar untuk Percantik Waduk DarmaHasil Liga Europa Besaksehir vs Copenhagen: Skor 1-0
“Warga
di sini sudah sangat resah takut abrasi susulan
terjadi. Karena sudah ada rumah yang sebelumnya terbawa longsor,” tuturnya.
Sementara
itu, Kepala Desa Leuwikujang, H Enjo Juhaeni
menyatakan, abrasi tidak hanya mengancam dua dusun tersebut. Namun Dusun
Pasir Endah, Desa Mirat yang berbatasan dengan Desa Leuwikujang juga terancam.
Pihaknya
mengimbau kepada warga yang memiliki tempat tinggal di daerah rawan abrasi tersebut untuk lebih
meningkatkan kewaspadaan. Fenomena ini tidak boleh dibiarkan begitu saja.
“Demi
keamanan dan kenyamanan masyarakat di dua desa itu, beberapa tahun sebelumnya
pernah membuat bronjong
di aliran sungai Ciwaringin sebagai upaya
sementara namun tetap saja tidak kuat menahan terjarangan aliran sungai itu,”
tegasnya.
Di Desa
Leuwikujang, ada tiga titik rawan abrasi yang kondisinya sudah sangat
memprihatinkan. Jarak bibir sungai sekarang sudah mencapai 3-5 meter ke rumah
milik warga. Dinas terkait melalui BBWS sudah
survei ke lokasi dan diharapkan segera menindaklanjuti permasalahan ini.
Dikhawatirkan sewaktu-waktu permukiman di atas pun terbawa arus sungai.
Ditambahkan,
jika dibangun senderan secara permanen di sungai Ciwaringin, maka akan tercipta lingkungan yang aman dari abrasi.
(ono)