CIREBON–
Masyarakat Kota Cirebon perlu waspada terhadap ancaman Demam Berdarah Dengue
(DBD). Pasalnya, terhitung Januari-Maret Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon
mencatat sudah ada 18 kasus.
Untuk itu, dinkes mengajak masyarakat untuk selalu melakukan
Gerakan Serentak (Gertak) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus untuk
mencegah berkembang biaknya nyamuk.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P)
Dinkes, Tri Mulyaningsih mengatakan, meskipun jumlah penderita yang terjangkit
DBD lebih rendah dibanding tahun lalu, namun pihaknya tetap mengajak semua
pihak, khususnya puskesmas puskesmas yang berada di Kota Cirebon untuk
mengantisipasi terhadap ancaman penyakit DBD.
Baca Juga:Perkuat Layanan Digital, Adira Finance Luncurkan AdirakuPengurus BMPS Kota Cirebon Resmi Dikukuhkan
Penyakit yang disebarkan melalui nyamuk jenis aedes aegypti
ini memang biasanya meningkat setiap musim hujan. Masyarakat harus mewaspadai
ancaman penyakit tersebut. Bila terlambat ditangani, bisa berakibat fatal. “Yang
pertama adalah dengan membiasakan harus perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
dan sanitasi yang bersih,” ujar Tri, kepada Radar
Cirebon, Kamis (12/3).
Selain itu, selama musim hujan pihaknya juga mengajak kepada
masyarakat dan instansi instansi pemerintah untuk giat melakukan Gerakan
Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) Plus. Kegiatan yang dilakukan
di akhir hari kerja itu dilakukan untuk memberantas sarang nyamuk di pemukiman
warga.
Dirinya melanjutkan, dengan Gertak PSN, setidaknya
masyarakat mengetahui cara mengantisipasi sumber penyakit DBD. Diantaranya
dengan menerapkan 3M (menutup, mengubur dan menguras).
Bak penampungan air, hingga genangan air yang terperangkap
misalnya, di botol hingga bambu yang terbuka maupun kubangan air menjadi tempat
yang rentan sebagai sarang nyamuk untuk berkembang biak. Plus memberantas
jentik nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk. “Kalau berpotensi mengundang
nyamuk, alangkah lebih baik benda bekas seperti itu dikubur,” tukasnya. (awr)