Rencana Situs Gunung Jati Ditutup, Kuwu Astana Belum Terima Pemberitahuan Resmi

Kompleks-Makam-Gunung-Jati-Ditutup
PERIKSA KESEHATAN: Sejumlah kuncen dan juru kunci di kompleks wisata ziarah makam Sunan Gunung Jati mendapatkan pemeriksaan medis dari Dinkes Kabupaten Cirebon. FOTO: ANDRI WIGUNA/ RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Kuwu Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Nuril Anwar mengaku sudah mengetahui informasi rencana penutupan sementara situs wisata religi Gunung Jati. Namun informasi tersebut ia terima bukan secara resmi dari Pemkab Cirebon ataupun pihak Keraton melainkan baru dari media sosial.

Menurut Nuril, ia belum mengetahui kapan pastinya rencana penutupan tersebut. Karena sampai saat ini tidak ada informasi apa pun yang disampaikan kepihak Pemdes Astana.

“Saya baru dengar dari media saja, resminya belum tahu. Jadi saya belum bisa pastikan waktunya. Harapan saya ada tembusan ke pemdes biar kita bisa kasih pengertian ke masyarakat ataupun pengunjung,” ujar Nuril kepada Radar Cirebon, Selasa (17/3).

Baca Juga:Mall Sepi, Terapkan Protokol PencegahanSosialisasi Penataan Panjunan Ditunda

Menurutnya, sampai saat ini banyak warga dan pedagang yang menanyakan ihwal rencana penutupan tersebut. Ia pun mengaku tidak bisa memberikan jawabn pasti terkait rencana penutupan tersebut.

“Kalau yang nanya banyak, tapi kita belum bisa kasih kepastian, sampai dengan hari ini masih ada yang datang, memang jumlahnya tidak sebanyak biasanya,” imbuhnya.

Sementara itu, hasil rapat Pemkab Cirebon dengan pihak Keraton Kasepuhan dan Kanoman rencana penutupan tersebut akan dilakukan setelah surat dari Pemkab Cirebon dikirimkan ke pihak Keraton.

“Hari ini suratnya masuk. Kalau rencana, hari ini mulai ditutup. Itu kan asetnya keraton, jadi pemkab tidak bisa serta merta menutup,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni.

Terkait antisipasi pencegahan potensi penyebaran corona, Dinkes menurut Eni, sudah mengirimkan tim medis untuk melakukan pemeriksaan kepada sejumlah penjaga, kemit, bekel dan juru kunci Kompleks Wisata Religi Gunung Jati untuk diperiksa suhu tubuh dan kesehatannya.

“Mereka kan melakukan kontak dengan banyak orang, termasuk dengan pengunjung dari luar kota. Kita periksa dan berikan layanan kesehatan agar semuanya dalam keadaan sehat,” ungkapnya. (dri)

0 Komentar