CIREBON –
Sejumlah objek wisata di Kota Cirebon yang biasanya ramai pengunjung mendadak
sepi. Jalanan utama di Kota Cirebon yang biasanya ramai dengan lalu lalng
kendaraan juga lengang. Kondisi ini menyusul diliburkanya sekolah dan
perkuliahan di sejumlah perguruan tinggi serta beberapa instansi pemerintah.
Di Taman Sari Goa Sunyaragi, kondisinya berbeda dibandingkan
hari biasa. Sejak pemerintah menetapkan darurat Covid-19, jumlah pengunjungnya
pun menurun drastis.
“Biasanya yang datang itu ratusan. Sekarang cuma 20-an
pengunjung saja. Seperti lagi bulan puasa saja,” ungkap Isyanto, Pengelola
Objek Wisata Goa Sunyaragi.
Baca Juga:Pajak Hotel dan Restoran Tetap BerlakuUpdate: Pasien Positif Corona di Indonesia Jadi 227 Orang, 11 Sembuh, 19 Meninggal
Menurut Isyanto, selain karena diliburkanya sekolah,
merosotnya jumlah wisatawan dikarenakan pandemi virus corona yang membuat
wisatawan dari luar kota berfikir dua kali untuk bepergian ke luar daerah. “Ya
kalau yang dari Jakarta, Bogor, Depok dan kota lain yang berkunjung kan
kondisinya sama saja, diimbau mengurangi aktivitas di luar. Jadi jumlahnya juga
menurun,” ucapnya.
Hal ini dikeluhkan oleh para pedagang di kantin Goa Sunyarai
yang pendapatanya berkurang drastis akibat miminya pengunjung. Namun demikian,
pihaknya belum berencana menutup untuk sementara Taman Sari Goa Sunyaragi.
Hanya saja, kepada para pegawai, pihaknya sudah mengintruksikan untuk
mengurangi kontak dengan pengunjung. “Kita juga imbau kepada mereka untuk
sering mencuci tangan. Jaga kesehatan,” katanya.
Hal yang sama dikatakan oleh Raden Muhammad Hafid Permadi
Kepala Pemandu Wisata Keraton Kasepuhan Cirebon. Menurut Pria yang biasa disapa
Nanang tersebut, semenjak penetapan darurat Covid-19, pengunjung yang datang ke
Keraton Kasepuhan jumlahnya berkurang drastis.
“Jumlahnya memang berkurang drastis dibanding biasanya. Ya
karena kan pengunjung di sini kan
kebanyakanya dari luar kota,” pungkasnya. (awr)