kepastian. Sampai dengan hari ini (kemarin, red)
masih ada pengunjung yang datang. Hari biasa itu sekitar seribu sampai dua ribu
orang. Kalau malam jumat kliwon atau bulan-bulan khusus jumlahnya bisa puluhan
ribu,” katanya.
Terpisah, Sekretaris Dinas
Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon R
Chaidir Susaliningrat mengatakan sesuai surat edaran yang dikeluarkan bupati,
penutupan area makam Sunan Gunung Jati sebenarnya sejak kemarin hingga 29
Maret.
“Hanya saja, nantinya kita
akan memberikan semacam kompensasi kepada para pengurus yang mengurusi situs
makam tersebut. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Sultan Kasepuhan dan
Sultan Keraton Kanoman,” kata Chaidir kepada Radar, kemarin (17/3).
Baca Juga:Sweeping Antisipasi Penyebaran Corona, Satpol PP masih Temui Pelajar Berkeliaran di MalRS Pertamina-Hotel Patra Dijadikan RS Khusus, Pemda Boleh Tetapkan Status Darurat
Menurutnya, hasil
koordinasi itu disambut baik. Bahkan, pihak keraton sudah memberikan restu. “Artinya
pihak keraton tak keberatan sama sekali terkait penutupan sementara lokasi
wisata religi tersebut demi mencegah virus corona,” tuturnya. (*)