MAJALENGKA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Majalengka terus berupaya mencari tambahan sumber mata air untuk melayani konsumen salah satunya di Kecamatan Talaga.
Direktur PDAM Majalengka, Hj Elina Lukitasari SE menyebutkan jumlah konsumen cabang Talaga sekitar 2.300 sambungan rumah (SR). Pelanggan itu dilayani oleh tiga sumber mata air yakni Cibulakantarik, Cigowong, dan mata air Citamba. Ketiga sumber mata air tersebut hanya menghasilkan debit 11 liter per detik pada musim kemarau, dan musim hujan 15 liter per detik.
“Jumlah ini masih tidak ideal untuk melayani sambungan rumah (SR). Justru yang ada harus ada 23 liter per detik karena asumsinya 1 liter per detik air melayani 100 SR,” sebut Elina, Selasa (7/4).
Dia menjelaskan menghadapi masalah kekurangan debit mata air, PDAM Majalengka terus berupaya mencari tambahan dengan program yang telah diusulkan baik melalui pemeritah pusat, provinsi, maupun daerah.
PDAM sendiri telah berhasil menambah debit air baru dengan pembiayaan yang bersumber dari internal PDAM yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan. Salah satu contohnya adalah penambahan debit yang diambil dari mata air pribadi/masyarakat yang ada di blok Cikandang Desa Genteng kecamatan Banjaran.
“Alhamdulillah sudah dibuat broncaptering dan jalur pipa PVC 75 milimeter dan menghasilkan debit sekitar 5 liter per detik. Ini diharapkan dapat mengurangi masalah kekurangan air yang selama ini dirasakan cabang Talaga. Karena idealnya pelayanan diharapankan ada kapasitas air 25 liter per detik,” jelas Elina.
Menurut dia, belum lagi kedepannya dengan seiring jumlah pertambahan penduduk, kebutuhan air bersih juga akan ikut meningkat.
Sementara itu, untuk pelayanan konsumen di kota Majalengka, kecamatan Cigasong dan Panyingkiran, Elina mengaku belum bisa maksimal 24 jam. Pasalnya permasalahan yang sama tidak idealnya jumlah sambungan rumah (SR) yang ada dengan kapasitas air yang tersedia. Tiga kecamatan tersebut ditambah dengan wilayah perum BCA dilayani oleh sumber mata air Cilongkrang yang ada di Desa Sukadana, dan mata air Cisurian yang ada di Desa Sadasari, Kecamatan Argapura. Ditambah dengan lima sumur dalam untuk debit sumur dalam sendiri setiap tahunnya mengalami penurunan. Sampai saat ini hampir 50 persen penurunan debit sumur dalam dari awal pembangunannya.