Indramayu; 1 Positif, 8 PDP Meninggal

dri - kota tua (2)
JALAN DI TEMPAT: Pencanangan wisata kota tua di Jamblang, jalan di tempat. Sejak pertama kali dicanangkan sampai saat ini, tidak ada lonjakan pengunjung ke lokasi tersebut. FOTO: ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON
0 Komentar

Dengan adanya kasus pertama positif corona, ia pun
mengimbau seluruh masyarakat Indramayu untuk tak panik dan tetap waspada. Ia mengatakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu sudah melakukan langkah-langkah untuk pencegahan dan pengendalian serta dampaknya.
Penanganan terbaik untuk pencegahan Covid-19 yakni denganperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), istirahat cukup, dan makan makanan gizi seimbang. Kemudian melakukan social dan physical distancing secara disiplin dengan menghindari kerumunan massa dan tidak pergi ke mana-mana selama tidak perlu, terutama ke zona merah atau transmisi lokal. “Dan yang sangat penting saat ini memakai masker jika bepergian untuk menahan penularan dari orang dengan karier (pembawa, red),” pesan Deden.
Pasien yang dinyatakan positif itu bekerja selama enam bulan sebagai pelayan sebuah rumah rumah makan di Batam. Dari Batam dia pulang kampung bersama 5 orang temannya menggunakan pesawat terbang. Lolos dari pemeriksaan bandara, keenamnya tiba pada Rabu (25/3) lalu sekitar pukul 18.00.
Pemuda yang belum beristri itu diketahui pulang ke rumah sudah dalam keadaan sakit dan sempat berobat ke mantri di desa setempat. Namun lantaran kondisinya semakin parah, dua hari kemudian dilarikan ke RSUD Pantura MA Sentot Patrol, tepatnya pada Jumat (27/3).
Dilihat dari gejala serta riwayat perjalanan, status kesehatannya ditetapkan menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sehingga kemudian dirujuk ke RSUD Indramayu.
“Malam dia datang, paginya kami bersama tim dari puskesmas langsung datangi rumahnya untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Sempat berobat ke mantri. Tapi karena sakitnya berat dibawa ke RS Pantura langsung disolasi. Terus dirujuk RSUD Indramayu,” terang Kuwu Desa Ujunggebang H Kusnato SE saat dikonfirmasi koran ini, Rabu (8/4).
Dari keterangan yang diterimanya, warganya itu memang sudah dalam keadaan sakit saat masih di Batam. Namun karena suhu tubuhnya rendah, dia lolos dari pemeriksaan petugas bandara. Pihaknya memastikan, ketika tiba dirumah dia belum sempat kelayaban dan sudah melakukan isolasi secara mandiri.
Selama warganya itu menjalani perawatan medis di RS, keluarga serta lima temannya ikut dipantau. Kuwu Kusnanto memastikan mereka dalam kondisi sehat. “Alhamdulillah, kedua orang tua sama adiknya dan lima temannya sampai sekarang sehat. Rencananya mau dirapid tes,” jelasnya.

0 Komentar