GEREJA Paroki Santo Yusuf Cirebon memperingati Jumat Agung dengan sedikit jemaat. Umat Katolik mayoritas mengikuti prosesi melalui video live streaming yang disiarkan secara langsung sejak pukul 14.00 WIB. Namun, ini tidak mengurangi makna dari peringatan penyaliban Yesus Kristus di Bukit Golgota.
Siaran langsung disaksikan jemaat di rumah masing-masing, dengan mengakses link yang sebelumnya telah di informasikan. Bukan karena hal lain, cara tersebut dilakukan semata-mata untuk mematuhi imbauan pemerintah untuk berdiam diri di meminimalisasi pandemi Covid-19.
Pastor Paroki Gereja Santo Yusuf Cirebon, Yulius Hirnawan Christyanto OSC mengatakan, yang dilarang bukan ibadah, melainkan kumpul bersama. Mengenai itu, telah melalui Konferensi Wali Gereja Indonesia dan diteruskan ke gereja-gereja. Prosesi pelaksanaan Jumat Agung juga dipersingkat.
Penghormatan salib yang biasa dilakukan setiap jemaat yang hadir ikut ditiadakan, dan hanya ditunjukan untuk disaksikan jemaat di rumah. Bila biasanya Jumat Agung selesai dalam waktu dua sampai tiga jam, peringatan tahun ini, hanya satu jam rampung. “Bukan hanya di Cirebon, seluruh gereja mematuhi himbahan pelaksanaan ibadah di rumah melalui live streaming,” ujar Yulius, kepada Radar Cirebon, Jumat (10/4).
Dia berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir. Mewakili umat Katolik, ia mencoba selalu mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Karena ia percaya, dalam menerapkan aturan, pemerintah memiliki kompetensi dan berdasarkan pertimbangan yang matang. “Saya sebagai pemuka agama di gereka Katolik ini, hanya bisa mengimbau, meminta umat yang ada di bawah wewenang saya untuk juga mengikuti himbauan pemerintah,” tandasnya.
Yulius tidak ingin peristiwa seperti di Italia melanda Indonesia. Di mana banyak korban yang berjatuhan akibat pandemi Covid-19. Ia mengajak umat untuk mematuhi apa yang telah dianjurkan untuk diam diri di rumah. “Biarkan pemerintah bekerja dengan kemampuannya. Kami ingin mendukung pemerintah dengan cara kami, dengan mengimbau umat mengadakan peribadatan seperti yang diharapkan pemerintah juga,” ungkapnya.
Di semua gereja umat Katoliksetiap hari selalu mendoakan yang terbaik bagi mereka yang berjuang di tengan pandemi Covid-19. Baik berjuang mencari nafkah ataupun petugas medis dalam upaya menyembuhkan.