Hasil produksi ikan tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Cirebon selama Maret 2020 mengalami penurunan. Namun, ini bukan disebabkan mewabahnya corona virus disease (Covid-19).
DALAM tiga bulan pertama 2020, produksi ikan hasil tangkapan nelayan yang bongkar di PPN Kejawanan, bulan Januari hanya 5 kapal dengan jumlah bongkaran 52 ton, Februari ada 19 kapal dengan jumlah bongkaran 338 ton, dan di akhir Maret 25 kapal dengan jumlah produksi 288 ton.
Kepala PPN Kejawanan, Dr Bagus Oktori Sutrisno APi MM menjelaskan, penurunan yang terjadi pada produksi ikan hasil tangkapan nelayan lantaran siklus tahunan. “Awal-awal tahun seperti sekarang ini biasanya hasil tangkapan ikan nelayan belum begitu melimpah,” ujar Bagus, kepada Radar Cirebon, Senin (13/4).
Dia menjelaskan, perahu nelayan yang terdaftar home base di PPN Kejawanan ada 219 unit. Mereka berlayar mencari ikan tidak dengan sistem one day fishing. Rata-rata berbulan-bulan baru sandar dan bongkar. Sebab beroperasinya pun tidak hanya di sektiar laut Jawa saja, ada yang sampai Natuna di batas utara, selat Arafuru di timur, bahkan sampai Samudera Hindia.
Selain itu, perahu nelayan home base di PPN Kejawanan, juga memiliki tiga pelabuhan lain yang berhak mendaratkan dan bongkar hasil tangkapanya. Hal ini memungkinkan, karena dari segi regulasi, setiap kapal yang memiliki surat izin penangkapan ikan, bisa mencantumkan tiga pelabuhan pangkalan.
“Bulan kemarin mereka da yang bongkar di sini, tapi di bulan-bulan ini mereka bongkar di tempat lain, dan itu data laporannya tercatat di tiap pelabuhan pangkalan yang didaftarkan pada setiap kapal,” katanya.
Di Indonesia, terdapat 518 pelabuhan perikanan, setiap kapal bisa mencamtumkan 3 pelabuhan tempat bongkar.
Kepala Seksi Operasional PPN Kejawanan, Muklis menambahkan, sebagai perbandingan dalam tiga tahun kebelakang sepanjang Januar-Maret hasil produksi ikan nelayan di PPN Kejawanan memang belum terlalu melimpah. Di Januari 2018 hasil produksi ikan tercatat 258 ton, Februari 2018 325 ton, dan Maret 2018 114 ton.