Pada Operasi Ketupat 2020 kali ini, petugas tidak boleh lengah untuk memantau kendaraan yang lewat. “Operasi Ketupat sebelum-sebelumnya, petugas bisa lebih santai. Ini tidak. Petugas harus jaga terus, harus mengingatkan pengguna jalan yang mau mudik,” katanya.
Istiono menjelaskan dari Jumat dini hari (24/4) pukul 00.00 WIB, terlihat para pemudik dengan menggunakan kendaraan pribadi berbondong-bondong meninggalkan Jakarta menuju arah Jawa Tengah. “Kebanyakan menggunakan mobil pribadi. Kami putarbalikkan. Mobil sewa juga kami putarbalikkan. Apalagi yang bus. Masih banyak bus-bus yang ditahan di terminal-terminal,” katanya.
Sementara untuk di jalan arteri, polres setempat juga telah membuat titik penyekatan. Penyekatan dilakukan berlapis agar meminimalkan jumlah pemudik yang pulang ke kampung halaman, sehingga diharapkan pemudik tak menyebarkan virus corona ketika pulang kampung. “Kalau di sini lolos, di depan, mobil akan terjaring lagi sampai Jawa Tengah,” ucapnya.
Terpisah, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono menjelaskan bahwa Operasi Ketupat akan digelar selama 37 hari, mulai 24 April-31 Mei 2020. Sebanyak 175 ribu personel gabungan TNI dan Polri diturunkan. Juga anggota dari dinas perhubungan, dinas kesehatan, dan pemerintah daerah. “Mulai dari Aceh sampai Merauke, Papua,” ujarnya.
Argo menjelaskan dalam Operasi Ketupat ini, Polri menyediakan 58 titik pos penjagaan dan penyekatan larangan mudik. “Tujuan operasi ini yang pertama adalah melarang masyarakat untuk mudik, guna mencegah penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Selain itu, operasi digelar untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat yang menjalankan ibadah puasa dan terhindar dari wabah Covid-19. “Ketiga adalah terwujudnya kamtibmas yang kondusif saat dan sesudah lebaran,” katanya.
Ia menjelaskan, secara teknis akan ada pos pelayanan terpadu yang bersinergi dengan TNI dan instansi terkait lainya. Petugas akan menertibkan seluruh pengendara yang melintas untuk tidak mudik, selanjutnya akan menindak pengendara yang nekat.
TAK BEROPERASI
Akibat larangan dan pemblokiran, sejumlah terminal antarkota antar provinsi di Jakarta tak beroperasi. Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur memastikan seluruh aktivitas pelayanan penumpang telah dihentikan sementara mulai Jumat. “Per hari ini sudah tidak boleh keberangkatan mudik baik udara, laut, dan darat,” kata Kepala Satuan Pelaksana Operasional Terminal Pulogebang, Afif M, kemarin.