KUNINGAN – Jangan bermain dengan Bansos Gubernur Jabar bagi warga terdampak coronavirus disease atau Covid-19. Unit Pemberantasan Pungli (UPP) Kabupaten Kuningan, tidak tinggal diam. Mereka intensif terjun ke lapangan, guna memastikan Bansos Gubernur tahap II, tidak dicurangi di jalan.
Untuk memastikan tepat sasaran, Tim V UPP monitoring di empat kecamatan. Yakni, Kecamatan Garawangi, Sindangagung, Ciniru dan Hantara. Monitoring di Garawangi dan Sindangagung, dipimpin Wakil Penanggung Jawab II UPP Kabupaten Kuningan Mahardika Rahman MH. Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kuningan itu diapit Ketua Tim V Leni Herlina MH, serta Gugum Gumbira dan Iptu Deden.
Bansos Gubernur senilai Rp500.000 berupa paket dalam kardus berisi beras 10 kg, mi instan 16 bungkus, minyak goreng 2 liter. Ada juga makanan kaleng 4 buah, terigu 1 kg, vitamin C 1 paket, telur ayam 2 kg dan uang Rp150.000. Paket bansos tersebut telah didistribusikan oleh Kantor Pos Garawangi bagi Kecamatan Garawangi dan Sindangagung.
Tapi dari jumlah total Bansos Gubernur 596 paket, hanya 586 terdistribusi. Rincian, 310 Rumah Tangga Sasaran (RTS) dari 17 desa dalam Kecamatan Garawangi, dan 286 RTS dalam 12 desa di Kecamatan SindangaAgung. Sedangkan sisanya 10 paket tetap disimpan di kantor Pos untuk dialihkan ke penerima baru.
“Sisa 10 paket diamankan kantor Pos. Insyaa Allah bisa dialihkan ke penerima baru sesuai arahan dan petunjuk pemerintah daerah,” terang Mahardika Rahman MH kepada Radar, Minggu (17/5).
Dijelaskan, monitoring diawali koordinasi dengan perangkat desa, Bhabinkamtibmas dan Babinsa di wilayah hukum Kecamatan Garawangi untuk mendata ulang apakah penerima Bansos Gubernur sesuai dengan sasaran warga terdampak Covid-19. Tujuan, tentu guna mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas di setiap desa.
Begitu ketika Wakil Ketua Tim V UPP Ardhi Haryoputranto bersama tim, monitoring distribusi Bansos Gubernur di Kecamatan Ciniru dan Hantara. Tidak ada pengurangan baik jumlah maupun nilai.
Meskipun tetap ada juga 10 paket dari yang semestinya 413 paket gagal distribusi. Sebab calon penerima dalam data ternyata sudah wafat. “Sisa 10 paket tersebut, masih berada di Kantor Pos Ciniru. Akan kita alihkan kepada penerima baru sesuai arahan dan petunjuk pemerintah daerah,” ujar Ardhi, diamini Sekretaris Yana Yusuf.(tat)