Jabar Andalkan Pegulat Kota Udang di PON XX

Jabar Andalkan Pegulat Kota Udang di PON XX
DIPERHITUNGKAN: Adhitya Eka Lazuardi, Dewi Atiya, dan Peri Budiawan pegulat Kota Cirebon bagian dari kontingen Jawa Barat, yang lolos ke babak utama PON XX di Papua tahun depan. FOTO: TATANG RUSMANTA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Pegulat Kota Cirebon menjadi tumpuan Jawa Barat (Jabar) pada PON XX di Papua. Terlebih setelah tiga pegulat andalan Jawa Barat lainnya memilih hijrah ke Papua. Setidaknya, Jawa Barat masih membutuhkan performa terbaik tiga pegulat Kota Udang untuk mendulang medali emas pada PON yang ditunda pelaksanaannya hingga tahun depan tersebut.
Sebetulnya ada empat pegulat Kota Cirebon yang lolos ke babak utama PON XX. Dua pegulat putra dan dua putri. Hanya saja, satu di antara pegulat putri itu baru akan menjalani debut perdananya pada pesta olahraga terbesar di Indonesia tersebut. Dia adalah Nidha Jeyan.
Sementara itu, pegulat Kota Udang lainnya merupakan bagian dari kontingen Jawa Barat ketika berjaya pada PON XIX/2016 di Kota Bandung. Mereka adalah, Dewi Atiya, Adhitya Eka Lazuardi dan Peri Budiawan. Dewi dan Adhit meraih medali emas pada perhelatan itu. Sementara Peri menyumbangkan perunggu.
“Ya, kita bersyukur karena ada penambahan atlet kita dalam tim Jawa Barat. Nidha, walau belum berpengalaman tampil di PON, tapi cukup potensial,” ujar Sekretaris Umum Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kota Cirebon, Atep Kosasih.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PGSI Jawa Barat, Bambang Erawan tak memungkiri besarnya harapan PGSI kepada Dewi dan kawan-kawan. “Ya, tentu saja kami punya ekspektasi tinggi. Pegulat Kota Cirebon kita andalkan untuk rebut gelar di Papua nanti,” cetusnya.
Mengenai tiga pegulat yang hengkang ke Papua, Bambang tampaknya tak begitu risau. Padahal, ketiga pegulat itu cukup diperhitungkan di level nasional. Salah satunya, Heri Fadli yang meraih emas pada PON sebelumnya. Bambang menegaskan, tim gulat Jawa Barat akan berupaya melakukan yang terbaik.
“Perpindahan atlet itu saya rasa tidak akan berpengaruh pada capaian target. Yang penting bagaimana kita memaksimalkan para pegulat yang saat ini ada dalam tim. Sebaliknya, mental atlet-atlet yang pindah itu akan semakin terbebani,” ungkapnya. (ttr)

0 Komentar