CIREBON- Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini juga mempengaruhi tradisi dan kearifan lokal yang sudah berlangsung ratusan tahun lamanya. Salah satunya tradisi Grebeg Syawal Gunung Jati yang biasanya digelar setiap tanggal 7 Syawal oleh Keraton Kanoman. Kegiatan ini biasanya diikuti ribuan warga dari berbagai pelosok daerah.
Jubir Keraton Kanoman Ratu Raja Arimbi Nurtina ST saat dikonfirmasi Radar mengatakan pihaknya masih melihat perkembangan yang terjadi terkait pandemi Covid-19. Oleh karena itu pihaknya masih belum memastikan apakah Grebeg Syawal tahun ini dilaksanakan atau ditiadakan. “Kita masih rapatkan terkait pelaksanaan Grebeg Syawal. Kita belum tahu keputusan akhirnya seperti apa. Tapi pasti nanti keputusannya yang terbaik,” ujarnya, Selasa (26/5).
Grebeg Syawal sendiri adalah tradisi keluarga keraton berziarah ke kompleks Makam Sunan Gunung Jati. Momen tersebut dimanfaatkan masyarakat, selain ikut berziarah juga momen untyk bertemu keluarga keraton. Salah satu momen sakral dalam kegiatan Grebeg Syawal adalah di mana sultan mengenakan jubah emas. (dri)