JAKARTA – Penyebab kecelakaan pesawat Pakistan International Airlines PK8303 akhirnya diketahui, Menteri Penerbangan Sipil Pakistan, Ghulam Sarwar Khan menjelaskan dugaan penyebab kecelakaan.
Pesawat bernomor PK8303 itu, ditengarai mengalami gangguan roda pendaratan. Kecelakaan yang terjadi pada Jumat pekan lalu itu di Karachi, Pakistan, disebabkan pilot tak bisa membuka landing gear sehingga roda pesawat tidak keluar saat pilot melakukan pendaratan pertama.
Walhasil, pesawat menghantam landasan sampai tiga kali dan menewaskan 97 orang dalam burung besi tersebut. Tim pencari fakta menemukan rekaman suara dalam ruangan kokpit diantara pecahan pesawat Pakistan International Airlines dan berhasil memperbaiki rekaman suara tersebut. Rekaman data penerbangan juga sudah ditemukan.
Khan menjelaskan mesin pesawat PK8303 itu menghantam landasan tiga kali dalam upaya melakukan pendaratan pertama. Dalam musibah tersebut, hanya dua orang di pesawat yang selamat.
“Pilot tidak pernah memberitahu kalau landing gear tidak bisa terbuka. Mesin pesawat sampai tiga kali menghantam tanah. Semua bukti ada di landasan. Pilot bisa dikatakan mengemudikan pesawat tidak berada di ketinggian yang tepat,” kata Khan, seperti dikutip dari reuters.
Baca Juga:
Kecelakaan Pesawat di Pakistan, 80 Jenazah Dievakuasi
Dalam rekaman suara terdengar Menara Kendali memberitahu pilot bahwa dia tidak pada ketinggian yang diperlukan dan pilot diminta menurunkan ketinggian. Saat itu, pilot hanya menjawab dia akan mengusahakannya (permintaan Menara Kendali).
Data percakapan yang diunggah ke situs liveatc.net memperlihatkan pilot mengatakan kepada petugas di Menara Kendali bahwa dia menguasai pesawat dengan baik (ketinggian sudah pas) saat hendak melakukan pendaratan. Pernyataan ini membuat banyak ahli agak kebingungan.
Tak lama setelah percakapan itu, mesin pesawat tergores karena menghantam landasan dalam upaya pendaratan pertama yang akhirnya dibatalkan. Pilot melaporkan masalah yang dihadapinya dalam menjaga ketinggian dan mengatakan dua mesin pesawat sudah rusak (tak berfungsi).