JAKARTA – Data real time Worldometers per Senin (1/6) mencatat sudah ada 6,210,579 orang di dunia terjangkit virus corona. Adapun korban meninggal dunia 372,096 orang.
Dalam sehari, terjadi penambahan lebih dari 1.500-an kematian akibat corona. Sementara, hampir 3 juta orang, atau 2,770,529Â berhasil sembuh dari penyakit yang pertama kali diumumkan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok itu.
Amerika Serikat masih berada di urutan teratas dengan angka penderita terbanyak, yakni 1,824,090 positif, 105,720 di antaranya meninggal dunia dan 536,293 lainnya dinyatakan sembuh.
Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan episentrum penularan corona berada di Amerika Selatan. Brasil menjadi negara yang paling terdampak dengan kurva penularan yang terus naik.
Kebijakan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, kini sedang disorot dunia. Dia menjadi garda terdepan yang menentang lockdown, bahkan mencaci-maki gubernur dan wali kota yang memilih karantina wilayah.
Untuk bertahan hidup sampai vaksin ditemukan, sejumlah negara mulai menerapkan gaya hidup baru atau new normal. Masyarakat bisa mulai beraktivitas di tengah pandemi dengan tetap menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan secara berkala –asal kurva penularan sudah menurun.
Meski demikian, menjalani new normal berisiko pada datangnya gelombang kedua corona. Masalah ini baru saja dialami di Korea Selatan yang kembali mencatat lonjakan kasus saat pembatasan dilonggarkan. Saat ini, Korsel memiliki 11.468 kasus positif, 270 pasien meninggal dan 10.405 sembuh. (yud)