Selain itu, banyaknya pintu masuk yang bisa dilalui oleh pengunjung membuat keberadaan wasatafel di pasar tersebut menjadi kurang efektif. Setiap pengunjung dapat dengan mudah berlalau lalang tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
Menurut Kepala Pasar Induk Jagasatru, Sugandi, sebagai pasar induk, Pasar Jagasatru memiliki intensitas yang cukup tinggi. Sehingga baik pengunjung maupun pembeli bisa datang dari pintu sebelah mana saja. Hal ini menjadi kendala dalam penerapan protokol kesehatan di Pasar Jagasatru.
“Kalau disini kan aktivitasnya 24 jam, banyak yang keluar masuk. Pintunya juga ada banyak yang bisa dilalui. Jadi kita juga susah untuk mengawasi setiap pengunjung yang datang,” ungkapnya.
Kendati begitu, pihaknya juga telah menambahkan 10 wastafel “darurat” berupa galon dengan keran air di beberapa sudut yang mudah dijangkau oleh pengunjung.
“Sebenarnya untuk pedagang sudah pada melaksanakan cuci tangan. Pembeli juga sebagian. Karena dengan adanya wabah Covid-19 kan orang orang juga jadi lebih menjaga kebersihan dna kesehatan,” tukasnya.
Direktur operasional Perumda Pasar Berintan Maman Suryaman S Sos mengatakan, terkait pengawasan terhadap para pengunjung pasar agar terbiasa bedisiplin dalam menerapkan protokol pencegahan Covid-19, pihaknya telah bekerjasama dengan kepolisian dan TNI membentuk tim gugus togas lokal di pasar-pasar besar seperti Jagastru, Kanoman, dan Pasar Pagi.
“Di beberapa pasar besar sudah ada timnya, masing-masing tiga personel, dibuatkan tenda pintu utama agar pengunjung disiplin menerapkan protokol kesehatan sebelum masuk pasar. Tapi memang untuk mengarahkan di pintu-pintu lainya masih kewalahan karena jumlah pintu masuk ke pasar tidak hanya satu,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk penerapan protokol pencegahan dengan mewajibkan setiap pengunjung memakai masker, sudah berjalan cukup optimal. Hanya saja, dia mengakui untuk menyadarkan pengunjung agar mencuci tangan dan jaga jarak masih belum maksimal.
Kendati demikian, Perumda Pasar Berintan akan tetap berusaha. Mulai Kamis (4/6) akan dicoba di setiap pasar melakukan pengecekan suhu terhadap para pengunjung yang hendak masuk. Teknisnya diatur oleh pengurus masing-masing unit pasar, atau kerja bersama tim gugus tugas lokal. “Upaya tambahan kami, hari ini sudah dibagikan thermal gun ke seluruh pengurus pasar, besok mulai diterapkan,” imbuhnya.