CIRBON – Pemerintah Kabupaten Cirebon merupakan yang paling gencar dalam melakukan tes masal di Wilayah III Cirebon. Sasaran tes masal pun nampaknya telah terpetakan, dengan prioritas lokasi berkerumunnya masyarakat. Salah satunya pasar tradisional.
Dari hasil tes polymerase chain reaction (PCR) 1.954 spesimen swab hanya 0,6 persen yang positif covid-19. Untuk rapid test dari 1.631 pemeriksaan, terdapat 5 reaktif atau 0,3 persen. Data itu dihimpun hingga Minggu (7/6/2020).
Perbandingan antara tes PCR dan hasil spesimen yang positif tentunya akan berubah seiring dengan semakin banyaknya sampel yang diperiksa.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Berli Hamdani Gelung Sakti menyebut 149 desa di Kabupaten Cirebon bakal diterapkan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM). Kondisi tersebut sesuai dengan hasil evaluasi yang dilakukan melihat sebaran kasus terkonfirmasi positif, ODP, PDP, OTG dan ODR yang ada di Kabupaten Cirebon.
Pemprov Jabar mengapresiasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Cirebon. Menurutnya, apa yang sudah dilakukan saat ini sudah sangat baik dan harus terus ditingkatkan. “Kabupaten Cirebon saya lihat sangat baik, sudah bisa melakukan RT PCR, sehingga hasilnya bisa lebih cepat diketahui. Keputusan penanganan dan tindakan yang diambil pun bisa cepat,” katanya.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana SKM MKes MH menuturkan, Pemkab Cirebon dalam beberapa hari ke depan masih akan terus melakukan swabtest diberbagai tempat untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 Kabupaten Cirebon.
“Tempat keramaian yang kita sasar tidak hanya pasar, ada mall juga. Nanti ada beberapa tempat yang masih akan kita datangi, targetnya 100 sample di setiap tempat,” ujarnya.
Ditambahkan Nanang, untuk hasil swab test tersebut dapat diketahui dalam satu sampai dua hari.
Dinkes Kabupaten Cirebon juga merencanakan test masal menyasar ke desa-desa yang terdapat kasus covid-19 baik ODP, PDP maupun kasus positif covid-19. Dengan rentetan langkah ini, dapat diketahui sebaran covid-19 sesungguhnya. Sehingga penanganan akan lebih terfokus dan efektif.
Ketua IDI Kabupaten Cirebon, dr Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein SpPD MM menegaskan pentingnya melakukan tes masal di tengah pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menuju transisi adaptasi kebiasaan baru (AKB). Dia juga mendorong dilaksanakan percepatan penanganan dengan melibatkan gugus tugas di tingkat masyarakat.