Mereka memilih isolasi mandiri di rumah. Padahal dari beberapa pasien itu, diketahui memiliki tempat tinggal yang tidak memungkinkan untuk benar-benar terpisah dengan anggota keluarga lainnya. “Masih kita dibujuk juga. Padahal mereka isolasi di BKKBN cuma nunggu hasil swab-nya keluar. Kalau negatif boleh pulang,” tuturnya.
Selain kepada 8 orang yang reaktif, dinkes juga menargetkan pengambilan spesimen swab kepada 5 orang lain. Mereka sebenarnya non reaktif ketika dilakukan rapid test. Kelimanya adalah anak-anak serta tetangga pasien terkonfirmasi positif Klaster Pesisir.
“Jadi totalnya 13 orang, mereka adalah orang-orang terdekat pasien positif. Kendalanya, belum semua mau,” ungkapnya.
Ditegaskan dia, penanganan Klaster Pesisir membutuhkan kerja sama dari masyarakat. Tidak hanya mengikuti rapid test, namun juga tindak lanjut seperti swab maupun isolasi. Semata-mata upaya ini untuk pencegahan terjadi penyebaran lebih lanjut. (ade)