Di Rumah Saja, Warga Pesisir Reaktif

pesisir-panjunan-kota-cirebon
Kawasan Pesisir Kelurahan Panjunan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tinggi. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Warga yang reaktif rapid test (tes cepat) antibodi, tidak memiliki riwayat perjalanan. Mereka adalah ibu rumah tangga, pekerja jasa, yang relatif hanya beraktivitas di rumah saja.
Ketua RW 10 Pesisir Utara Kelurahan Panjunan, Suwarjono mengungkapkan, diantara yang reaktif juga ada pekerja bangunan. Mereka saat ini bekerja di rumah dan beraktivitas secara normal.
“Di RW 10 ada 5 orang yang reaktif. Masih beraktivitas normal, karena memang kerjanya di rumah. Kalau tidak kerja ya tidak dapat uang. Tapi tidak pergi kemana mana,” kata Jono, kepada Radar Cirebon, Senin (8/6).
Diantara 8 orang yang reaktif itu, 6 orang diantaranya telah menjalani swab test. Pihaknya telah meminta kepada warga yang reaktif tersebut untuk melakukan karantina mandiri.
Terkait dengan proses karantina mandiri yang dilakukan warganya yang reaktif, dirinya berharap agar ada perhatian lebih dari pemerintah. Teruta,a terkait dengan kelangsungan hidup mereka yang sedang menunggu hasil swab test. Khususnya bagi warga yang termasuk kategori tidak mampu.
Sementara mengenai rencana pemberlakuan lockdown lokal akan diputuskan dalam rapat yang akan digelar Selasa (9/6) hari ini. Sebelumnya, musyawarah direncanakan digelar Senin (8/6), namun akhirnya diundur karena satu dan lain hal.
“Rapatnya akan digelar besok di kelurahan. Karena bukan hanya berkenaan dengan wilayah RW 10, tapi juga menyangkut RW 01 Pesisir Selatan,” kata Suwarjono.
Menurut Jono, rencana untuk melakukan lockdown lokal bertujuan untuk meminimalisasi risiko penularan virus corona. Kemudian, tingkat kepatuhan warganya terhadap protokol pencegahan covid-19 masih cukup rendah. Seperti masih terlihat dengan banyaknya kerumunan, atau mereka yang enggan menggunakan masker saat keluar rumah.
Bukanya tak mau menggunakan masker, tingkat ekonomi yang masih rendah juga membuat mereka masih merasa berat untuk menyisihkan penghasilanya untuk membeli masker.
Ketika lockdown lokal diberlakukan, diharapkan protokol kesehatan akan lebih ditingkatkan. Selain membatasi akses keluar dan masuk warga, di pintu penjagaan juga akan dilakukan skrining awal dan mewajibkan semua warga yang memasuki wilayah RW 10 untuk menggunakan masker.
“Di pintu masuk atau portal, akan disediakan air untuk cuci tangan dan sabun. Kalau protokol kesehatan tidak dijalankan, ya dilarang masuk,” ungkapnya.

0 Komentar