Batal Lockdown, Kondisi Warga Tak Memungkinkan

lansia-tidak-dapat-bansos
Karma (85) lansia warga Blok Timur RT 01 RW 03, Desa Batembat, Kecamatan Tengahtani. Foto: Deni Hamdani/Radar Cirebon
0 Komentar

PENGURUS RW 01 Pesisir Selatan dan RW 10 Pesisir Utara Kelurahan Panjunan, memutuskan untuk tidak melakukan lockdown atau Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL).
Keputusan itu diambil setelah mendengarkan masukan dari pemerintah, pengurus RT, tokoh masyarakat dan juga kader dalam rapat musyawarah yang digelar di Aula Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Selasa (9/6).
Menurut Suwarjono, Ketua RW 10 Pesisir Utara, rencana untuk melakukan lockdown lokal bertujuan untuk meminimalisasi risiko penularan virus corona. Di 2 RW tersebut terdapat 2 orang yang terkonfirmasi positif covid-19.
Kemudian ada 8 orang yang reaktif saat menjalani rapid test beberapa waktu lalu. Dari 8 orang yang reaktif 4 diantaranya telah melakukan swab dan hasilnya negatif, sementara 4 lainnya belum bersedia di-swab.
“Kita sudah minta saran kepada ketua RT, tokoh masyarakat dan kader, akhirnya diputuskan kalau PSBL tidak jadi. Tapi kita juga akan melaksanakan rapat internal lagi dengan pengurus RW,” ungkap Jono.
Menurut dia, selain mempertimbangkan saran dari para tokoh masyarakat, keputusan tersebut juga diambil karena sejauh ini, belum ada titik temu dan kesepakatan dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Cirebon.
Jono mengatakan, pemberlakuan PSBL di kampung pesisir relatif sulit dilakukan dengan kondisi sosial dan ekonomi warganya. Sehingga diperlukan perhatian lebih dari pemerintah dari sisi fasilitas dan penyediaan anggaranya.
Jono khawatir, opsi lockdown atau PSBL dipakaskan diterapkan di Kampung Pesisir, akan berdampak terhadap kehidupan masyarakatnya.
“Belum ada (persetujuan). Mau kita melaksanakan PSBL mandiri juga takutnya akan terbentur anggaran. Kalau dari gugus tugas kotanya sudah merencanakan harus PSBL, kita juga siap dan bersama-sama bertanggung jawab dengan gugus tugas kota,” ujarnya.
Sumarjono mengakui, tingkat kepatuhan warganya terhadap protokol pencegahan covid-19 masih cukup rendah. Seperti masih terlihat dengan banyaknya kerumunan, atau mereka yang enggan menggunakan masker saat keluar rumah. Sehingga, pihaknya hanya mengimbau kepada warganya untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
“Paling cuma mengimbau saja supaya menggunakan masker dan juga melaksanakan protokol kesehatan yang diterapkan,” ungkapnya. (awr)

0 Komentar