Terkait konsep undangan halalbihalal yang dibuat oleh Ketua DPRD menurut Rochmat sebenarnya undangan tersebut untuk membuat kondusivitas wilayah, karena sebelumnya sudah muncul isu unjuk rasa besar.
“Perihal konsep undangan halalbihalal itu awalnya untuk konduaivitas, karena dari pada demo mending diskusi dan halal bihalal saja tentang pembangunan walaupun undangan resmi tidak pernah diterima FKKC,” imbuhnya.
Namun demikian, situasi di lapangan tidak semulus rencana. Perwakilan kuwu yang datang jauh lebih banyak. “Saya memahami psikologi kuwu-kuwu, di tengah kondisi dihadapkan dengan masyarakat terkait jaring pengaman sosial. Tidak ada mobilisasi. Tidak ada preferensi politis. Ini murni dari bagian ikatan moril dan solidaritasnya terpanggi, karena terganggu dengan sentimen itu ditengah beban psykologis kuwu yang sedang tertanggu,” bebernya. (sam/dri)