MESKIPUN hasil tes polymerase chain reaction (PCR) atas sampel swab dari 4 warga di RW 01 dan RW 10 Pesisir Kelurahan Panjunan dinyatakan negatif, namun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon akan kembali melakukan rapid test gelombang berikutnya di kawasan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr H Edy Sugiarto MKes menjelaskan, rapid test kepada warga di kelurahan yang bisa dibilang sedang zona merah tersebut, merupakan salah satu upaya tracing dan testing, sebagai bagian dari surveillance tim medis yang dianjurkan dalam metode epidemologi.
“Walaupun kemarin sudah, tapi kami belum yakin karena bisa jadi yang kita ambil 200 itu belum mewakili sebaran sampelnya, karena populasi disitu 4.800 warga,” ujar Edy, kepada Radar Cirebon.
Rencananya, Kamis (11/6) akan dilakukan ulangan rapid test. Jumlah sampelnya juga 200 orang acak, menyasar ke tetangga RW 09 dan RW terdekat.
Demikian pula, terhadap 11 orang warga reaktif rapid test yang pemeriksaan PCR-nya dinyatakan negatif, idealnya mereka mesti mengikuti pemeriksaan PCR ulang dalam jangka waktu seminggu kemudian, atau setelah melewati satu kali masa inkubasi virus.
Terhadap 11 orang berjenis kelamin 6 laki-laki dan 5 perempuan yang telah menjalani swab tes pertama dan dinyatakan negatif, 4 orang diantaranya masih isolasi di RS Gunung Jati, dan sebetulnya boleh pulang, tapi tetap mesti menjalani isolasi mandiri hingga melewati satu kali masa inkubasi virus.
“Mereka bisa mulai isolasi mandiri di rumah, tapi petugas Puskesmas kami akan memantau lebih ketat, kalau ada peningkatan suhu atau gejala klinis langsung diintervensi saat itu juga, dikasih paracetamol, multivitamin lainya,” ungkapnya. (azs)