0 Komentar

THAILAND – Seorang ahli penyakit pernapasan di Thailand mengecam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang akhirnya mewajibkan masyarakat dunia untuk memakai masker saat keluar rumah.
Sebab sebelumnya, penggunaan masker dianjurkan hanya untuk orang yang sakit saja. Di saat dunia sudah dinyatakan pandemi Covid-19, barulah WHO mewajibkan penggunaan masker kain.
Ahli di Thailand, Dr Manoon Leechawengwongs, yang bekerja di Rumah Sakit Vichaiyut Bangkok, mengatakan (WHO) telanjur mengatakan tidak ada bukti jelas bahwa masker kain dapat membantu mencegah penyebaran penyakit. Padahal Thailand sudah sejak awal menyarankan masyarakat wajib pakai masker saat berada di luar rumah.
Ini bukan pertama kalinya WHO tidak setuju dengan langkah-langkah pengendalian penyakit di Thailand dan negara-negara lain. WHO juga memperingatkan agar tidak menyemprotkan disinfektan untuk mengurangi penyebaran penyakit, dengan alasan risiko terhadap kesehatan dan lingkungan. Sementara itu, dr Manoon juga berbagi pengalamannya tentang perselisihan lain dengan perwakilan WHO.
“Kembali pada 1997, Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa memeriksa sensitivitas obat tuberkulosis di negara-negara berkembang tidak berguna dan boros. Saya menentang posisi itu pada 1998, mengatakan Thailand perlu memeriksanya. Tidak mengetahui sensitivitas pasien terhadap suatu obat dapat berarti dokter tersebut tidak boleh menggunakannya. Perwakilan WHO di Thailand pada waktu itu mengatakan saran saya tidak bertanggung jawab,” katanya seperti dilansir AsiaOne.
Dia pun menggalang dana untuk penelitian sensitivitas obat anti-TB di bawah perlindungan Putri Galyani Vadhana pada 2001, untuk membantu perawatan di rumah sakit umum. Akhirnya, WHO mengubah sarannya dan merekomendasikan agar semua negara memeriksa sensitivitas obat sebelum memulai pengobatan.
“Sudah waktunya bagi WHO untuk mereformasi dan mendengarkan pendapat yang berbeda sehingga dapat menawarkan panduan yang cepat dan akurat tentang cara memerangi penyakit,” tegas dr Manoon. (jpc/fajar)

0 Komentar