Hambatan Tes Masal 1,36 Persen Populasi Kota Cirebon

Hambatan Tes Masal 1,36 Persen Populasi Kota Cirebon
Wakil Ketua DPRD, Fitria Pamungkaswati mengikuti tes swab di FK-UGJ. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

 
Cost unit yang dikeluarkan pihaknya untuk membiayai swab test masal dan PCR juga tidak berlaku flat. Bahkan harapanya biaya tersebut dapat terus ditekan, ketika sudah bisa diproduksi masal di dalam negeri.
Penggunaan anggaran kesehatan dalam penanganan covid-19 ini, diefisiensi berdasarkan fluktuasi kebutuhan. Misalnya, dinkes butuh baju hazmat 100 set, ketika mau beli ada yang memberi bantuan 100 set. Sehingga pembelian diurungkan. “Harus pintar-pintar atur kebutuhan perang melawan covid -19 harus bertahan hingga Desember,” ujarnya.
Hal ini mengacu dengan asumsi karena kemampuan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dengan kondisi saat ini dalam posisi sulit, sehingga belum tentu juga di kemudian hari anggaran penanganan kesehatan ini bisa mendapat alokasi kembali dari anggaran daerah maupun bantuan dari provinsi dan pusat yang cukup besar seperti yang ada sekarang.
Dengan adanya fasilitasi swab test masal dari Provinsi Jawa Barat, Edy optimis sampel populasi masyarakat Kota Cirebon yang menjadi sasaran swab test masal ini dapat bertambah lebih banyak.
Terdiri dari 3.400 sasaran yang telah dialokasikan dari sebagian dana efisiensi, karena rencana penggunaan Pusdiklat Korpri dan Gedung Negara sebagai tempat isolasi dibatalkan.
Dia menambahkan, dengan 1.242 fasilitasi bantuan swab test masal dari provinsi tersebut, target sasaran bisa mencapai 4.625, atau 1,36 persen dari populasi penduduk Kota Cirebon.
Jumlah tersebut sudah representatif. Sehingga daya tangkal masyarakat bisa terukur. “Makin banyak yang ditesting, makin kelihatan. Sasaranya akan terarah tidak grasa-grusu,” ujarnya.
Direktur RSD Gunung Jati dr Ismail Jamaludin SpOT menjelaskan, kesiapan SDM pengujian PCR di laboratorium RSD GJ saat ini ada 8 orang. Setiap pengujian dibagi dua shift masing-masing 4 orang. Untuk saat ini, kapasitas kemampuan rata-rata harian petugas laboratorium PCR bisa melakukan pengujian terhadap 50-60 sampel lendir.
Untuk reagent, yang merupakan pereaksi kimia perubah RNA yang terkandung dalam sampel lendir menjadi cDNA, Ismail menyebutkan saat ini RSD GJ baru dipasok 1.000 pieces reagent, dari rencana pasokan 3 ribu pieces.
Reagent ini merupakan pembelian satu paket dengan perangkat mesin PCR. Itu pun, sudah dipakai 100-an pieces dan masih tersisa 800-an. Sisanya, rencananya akan dipenuhi suplier pada pertengahan bulan Juni ini.

0 Komentar