SEOUL – Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea di kota perbatasan Kaesong, Selasa (16/6). Langkah ekstrem tersebut membuktikan bahwa Pyongyang benar-benar murka kepada Korea Selatan karena membiarkan para pembelot menyebarkan propaganda anti-Utara.
Media Korea Selatan melaporkan bahwa ledakan terdengar di Kaesong. Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan kantor penghubung tersebut telah dihancurkan.
Sumber militer Korea Selatan mengatakan kepada Reuters bahwa tanda-tanda akan penghancuran sudah terlihat sejak sehari sebelumnya.
Ketegangan meningkat ketika Pyongyang mengancam akan memutuskan hubungan antar-Korea dan mengambil tindakan balasan atas selebaran berisi pesan-pesan kritis terhadap pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Kantor penghubung antar-Korea didirikan pada 2018 sebagai bagian dari serangkaian proyek yang bertujuan mengurangi ketegangan antara kedua negara.
Saat beroperasi, lusinan pejabat dari kedua belah pihak akan bekerja di gedung itu, dengan warga Korea Selatan melakukan perjalanan setiap minggu ke Korea Utara. Kantor telah ditutup sejak Januari karena kekhawatiran akan virus Corona.
Untuk diketahui, sekelompok pembelot dari Korut secara teratur mengirim kembali selebaran, bersama dengan makanan, uang kertas USD 1, radio mini dan stik USB yang berisi film ke wilayah negara otoriter tersebut. Mereka biasanya menggunakan balon untuk melewati perbatasan atau botol yang dihanyutkan di sungai.
Pemerintah Korea Selatan sendiri tidak mendukung dan berencana mengambil langkah hukum terhadap kelompok pembelot. Namun, kelompok tersebut tetap melanjutkan kampanye mereka. (ant/dil)