CIREBON- Kota Cirebon bertambah dua kasus positif Covid-19, kemarin. Sebelumnya sempat bertahan 5 hari tanpa kasus baru. Dari identifikasi tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dua pasein baru itu merupakan seorang laki-laki dan peremuan. Keduanya adalah pelaku perjalanan dan dikategorikan sebagai imported case atau sumber penularannya dari luar.
Kepala Dinkes Kota Cirebon dr H Edy Sugiarto MKes mengatakan dua pasien positif tersebut teridentifiksi baru datang dari Bekasi pada 8 Juni lalu, kemudian merasakan gejala sakit. Tanggal 11 Juni, keduanya dirawat di salah satu rumah sakit di Kabupaten Cirebon. Karena penyakitnya mirip gejala Covid-19, maka dilakukan uji swab.
“Hasil test positifnya baru kami terima tadi malam (Selasa malam, red). Memang pada waktu mengalami gejala sakit, keduanya dirawat di RS di Kabupaten Cirebon. Tapi karena KTP dan tinggalnya di Kota Cirebon, ototmatis kita catatkan jadi pasien positif Kota Cirebon,” ujar Edy, kemarin.
Menurutnya, saat ini kedua pasien positif tersebut masih menjalani perawatan di rumah sakit. Petugas puskesmas yang area kerjanya mencakup domisili tempat tinggal dua pasien positif tersebut, yakni Puskesmas Sunyaragi, sudah melakukan tracing atau penelusuran terhadap orang-orang yang berada di sekitar lingkungan kediamannya yang kontak erat dengan dua pasien tersebut.
“Dari hasil tracing sudah diidentifikasi empat orang yang kontak erat dengan keduanya. Mereka segera ditesting (swab test, red). Tracing akan dilakukan terus menerus, dan rencananya pekan depan di lingkungan itu menjadi sasaran swab test masal,” ungkapnya.
Edy menambahkan, kembali munculnya pasien positif di Kota Cirebon setelah lima hari berturut-turut dinyatakan zero case adalah hal yang wajar. Mengingat dalam teori kesehatan, dikenal istilah risiko uncertainty atau ketidakpastian.
Senada dikatakan Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cirebon dr Sri Laelan Erwani. Dia membenarkan adanya kemunculan kembali kasus pasien positif Covid-29 di Kota Cirebon. Dia mengatakan, kasus baru pasien positif tersebut merupakan imported case, dia mana dua pasien itu merupakan pelaku perjalanan yang baru pulang dari daerah episentrum, yakni Bekasi.