Efisiensi yang dilakukan dinkes, sambung Edi, untuk memastikan daya tahan amunisi, kekuatan logistik dan kebutuhan ”perang” melawan covid-19 harus bisa bertahan hingga Desember.
Ini didasari asumsi kemampuan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dengan kondisi saat ini dalam posisi sulit. Jangan sampai di kemudian hari anggaran penanganan kesehatan cekak. Sementara pemerintah pusat dan provinsi belum tentu mengucurkan bantuan yang cukup.
Terkait batalnya rencana penggunaan BTT untuk menjadikan Pusdiklat Korpri dan Gedung Negara sebagai tempat isolasi, kadinkes mengaku telah menggeser sebagian anggaran tersebut untuk fasilitasi swabtes masal sebanyak 3.400 unit, atau sejumlah 1 persen jumlah penduduk yanf dibiayai dari BTT APBD kota. (azs)