Destinasi wisata alam di Kabupaten Kuningan semakin beragam. Ditambah lagi dengan hadirnya tempat wisata baru bernama Curug Cikabuyutan di Desa Cikahuripan, Kecamatan Maleber. Seperti apa?
M Taufik, Kuningan
Air terjun yang berada di deretan Gunung Nanggerang tersebut memiliki keunikan tersendiri. Ada tiga umpak curug dengan ketinggian yang beragam. Pemandangan alam di sekelilingnya menenangkan. Air terjun pertama dan kedua mempunyai ketinggian sekitar 20 meter, sedangkan curug paling atas sekitar 15 meter. Di setiap umpakan air terjun, pengunjung bisa berenang dan merasakan sejuknya air pegunungan yang jernih dan segar. Hamparan bebatuan datar di sepanjang aliran sungai menjadi tempat untuk sekadar duduk-duduk dan menikmati pemandangan alam yang indah dan eksotis.
Tidak terlalu sulit bagi pengunjung bisa menjangkau objek wisata Curug Cikabuyutan ini. Lokasinya tak terlalu jauh dari kantor Pemerintah Desa Cikahuripan. Persisnya hanya sekitar 1 kilometer, itu pun separuh perjalanan bisa dijangkau dengan menggunakan motor. Selebihnya, harus menelusuri jalan setapak sekitar 300 meter untuk mencapai curug pertama.
Sayangnya, keberadaan air terjun ini ternyata belum dikelola serius baik dari pemerintah desa setempat ataupun Pemkab Kuningan. Oleh karena itu, belum ada fasilitas pendukung seperti akses jalan yang memadai. Begitu pula sarana pendukung seperti gazebo, toilet, kantin bahkan tempat sampah pun masih seadanya.
Kepala Desa Cikahuripan Caswadi mengatakan, keberadaan curug ini sebenarnya sudah tidak asing bagi warga di Kecamatan Maleber dan kerap menjadi tujuan wisata saat libur tiba. Dia pun mengakui, selama ini objek wisata Cikabuyutan ini belum dikelola secara serius karena keterbatasan anggaran sehingga berharap ada partisipasi dari Pemerintah Kabupaten Kuningan, bahkan investor.
“Karena kalau harus kami yang menggarap, sepertinya akan sangat sulit. Kami menyadari keberadaan curug ini sangat potensial, sehingga kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk investor masuk atau mungkin dari pemerintah daerah,” ujar Caswadi kepada Radar saat meninjau lokasi curug, kemarin.
Selama ini, kata Caswadi, curug Cikabuyutan hanya dikelola oleh pemuda desa setempat secara swadaya. Mereka membuat beberapa tempat duduk dari bambu dan petunjuk arah serta membuat jalan setapak untuk pengunjung bisa berjalan menjangkau setiap umpakan air terjun.