Mereka yang Positif Covid-19 dan Kini Sembuh (1)

Mereka yang Positif Covid-19 dan Kini Sembuh (1)
Riki Rachman Permana. Foto: Dokumentasi Pribadi
0 Komentar

Riki Rachman Permana akhirnya bisa bernapas lega. Pasien pertama kasus positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon itu dinyatakan sembuh. Swab test terakhir menunjukan hasil negatif. Ia pun kini bersiap kembali beraktivitas dan berbaur dengan masyarakat.

 ANDRI WIGUNA, Cirebon
HAMPIR dua bulan terakhir Riki tak bertemu kelurga. Selama dalam perawatan, pria 29 tahun itu tentu lebih banyak bertemu dengan para tenaga kesehatan yang merawatnya. Kasus Riki cukup menarik perhatian karena ia menjadi salah satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dengan durasi terlama di Kabupaten Cirebon. Yakni 47 hari.
Jumlah tes yang dilalui juga sama banyaknya. Selama 47 hari dinyatakan sebagai pasien positif Covid-19, tak kurang Riki sudah menjalani 14 kali swab test dan 2 kali rapid test. Ricki sendiri dirawat di rumah sakit sejak tanggal 8 Maret 2020. Ia kemudian keluar dari ruang isolasi dan menjalani karantina mandiri di rumah pada 23 April 2020.
Namun saat itu, rupanya ia masih belum sembuh total. Swab test yang dilakukan beberapa kali menunjukan masih ada virus corona di dalam tubuhnya. “Saya pulang dari rumah sakit, saya tinggal di rumah kerabat yang memang sengaja dikosongkan untuk saya tinggal selama menjalani karantina mandiri. Saat saya keluar, hasil swab test negatif. Tapi pas tes lagi, hasilnya positif lagi. Saya terus ikut tes sampai 14 kali swab test dan 2 kali rapid test,” ujarnya kepada Radar, kemarin.
Ia pun mengingat-ingat perjalanannya sampai dengan terpapar Covid-19. Riki sehari-hari bekerja di wilayah episentrum Covid-19, di mana pekerjaannya selalu bertemu dengan orang banyak. Awalnya pada 2 Maret 2020, ia merasakan tubuhnya mengalami demam hingga 38 derajat celcius. Ia pun kemudian memutuskan pulang ke Cirebon dan menjalani pemeriksaan di salah satu rumah sakit swasta.
“Tanggal 9 dan 10 Maret saya menjalani swab test. Saat itu dirujuk ke RSD Gunung Jati dan masuk ruang isolasi. Saat hasil swab test keluar, saya dinyatakan positif. Dari situ saya kemudian berusaha untuk sembuh dengan mengikuti semua petunjuk dari tenaga kesehatan,” cerita Riki.
Menurutnya, kepastian kesembuhannya ia dapati pada tanggal 23 Mei 2020. Saat itu hasil tes ke-14-nya sudah keluar dengan hasil negatif. Hasil itu menguatkan hasil tes ke-13 yang dilaksanakan pada 19 Mei yang hasilnya juga negatif. “Selain itu, saya juga menjalani rapid test pada 1 Juni lalu dengan hasil non reaktif. Berdasarkan surat dari dinkes, saya pun dinyatakan sehat dan boleh beraktivitas seperti biasa, termasuk masuk kerja. Masa isolasi saya sudah selesai dari tanggal 3 Juni 2020,” imbuhnya.

0 Komentar